Ahad 22 Mar 2020 23:45 WIB

Pemkot Bogor Tunggu Kiriman Alat Rapid Test dari Pemprov

Pemprov Jabar akan kirimkan 10 ribu alat rapid test ke berbagai wilayah

Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor bersiap melakukan tes cepat (rapid test) pendeteksian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Ahad (22/3/2020).(antara/yulius satria wijaya)
Foto: antara/yulius satria wijaya
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor bersiap melakukan tes cepat (rapid test) pendeteksian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Ahad (22/3/2020).(antara/yulius satria wijaya)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor masih menunggu kiriman alat rapid testuntuk mendeteksi penderita virus coronadari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), seperti diinformasikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Pada rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Barat, di Kota Bogor hari ini, disebutkan Jawa Barat akan mendapat kiriman 10.000 set alat tes virus corona dari BNPB. Alat tes itu akan digunakan untuk seluruh daerah di Jawa Barat," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, kepada pers melalui live streaming youtube di Kota Bogor, Ahad (22/3) malam.

Gubernur Jawa Barat merencanakan melakukan tes virus coronamenggunakan rapid test secara massal di tiga stadion di Provinsi Jawa Barat pada Selasa (24/3) atau Rabu (25/3).

Menurut Dedie A Rachim, dari penjelasan Gubernur Jawa Barat, dari 10.000 set alat tes virus corona itu, pelaksanaan tes massal akan dilakukan di tiga tempat di Jawa Barat.

Ketiga tempat yang akan dijadikan lokasi tes massal itu adalah di Stadion Patriot Kota Bekasi untuk daerah Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Di Stadion Pakan Sari Kabupaten Bogor untuk daerah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok. Kemudian, di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung untuk daerah lainnya.

Menurut Dedie, belum ada pernyataan, berapa set alat rapid test untuk setiap tempat tes. "Kami dari Pemerintah Kota Bogor masih menunggu kiriman alatnya dari BNPB dan masih menunggu pembagian jumlahnya dari Provinsi Jawa Barat," katanya.

Dedie menambahkan, mereka yang akan menjadi peserta rapid test adalah yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan petugas kesehatan yang melakukan kontak dengan pasien COVID-19.

Dedie bercerita, pada rapat koordinasi dengan gubernur ada pertanyaan dan usulan yang muncul seputar rencana dilakukannya rapid test secara massal. "Ada pertanyaan berapa banyak orang yang akan di tes. Kalau jumlahnya sampai 300 orang, masih bisa dilakukan di rumah sakit," katanya.

Menurut dia, ada juga usulan kalau orang yang akan dilakukan tes jumlahnya sampai ribuan orang agar mencari tempat terbuka yang lahannya luas, misalnya stadion."Dari Kabupaten Bogor mengusulkan, agar menggunakan Stadion Pakansari saja," katanya.

Soal pelaksana tes virus coronamelalui rapid test, menurut Dedie, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, menjelaskan bahwa pelaksananya dari petugas kesehatan kabupaten dan kota yang warga akan menjalani tes."Petugas pelaksana rapid test sebelumnya akan diberikan pelatihan singkat soal tata cara dan prosedurnya," katanya.

Menurut Dedie, Dinas Kesehatan Jawa Barat meminta setiap daerah yang warganya akan menjalani tes agar masing-masing menyiapkan 30 orang petugas kesehatan untuk menjalani pelatihan singkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement