Jumat 20 Mar 2020 03:11 WIB

Masyarakat Mulai Aktif Periksakan Diri Antisipasi Covid-19

Langkah ini sebagai bentuk proteksi sekaligus upaya mengantisipasi penyebaran virus.

Pemerintah kini mulai mengkaji untuk melakukan rapid test pemeriksaan virus corona secara cepat. (AP Photo/John Minchillo)
Foto: AP Photo/John Minchillo
Pemerintah kini mulai mengkaji untuk melakukan rapid test pemeriksaan virus corona secara cepat. (AP Photo/John Minchillo)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Masyarakat mulai aktif memeriksakan diri secara gratis ke sejumlah rumah sakit rujukan di Provinsi Jawa Tengah. Ini sebagai bentuk proteksi sekaligus upaya mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

Seorang mahasiswi Universitas Negeri Semarang, Bunga Ramadhani (25), yang ditemui saat memeriksakan diri di RSUD Tugurejo Semarang, Kamis(19/3) mengaku sakit batuk dan pilek.

Baca Juga

Meski sedang tidak demam atau mengalami sesak nafas, ia mengaku ingin kepastian terhadap penyakitnya, apakah hanya flu biasa atau gejala awal COVID-19. Apalagi dirinya sempat bepergian ke luar Jawa, pada Februari 2020.

"Saya sempat pergi ke Aceh bulan lalu, sekarang saya batuk pilek, maka saya ingin memeriksakan diri biar pasti," ujar gadis berkacamata itu.

Ia mengaku keinginan memeriksakan diri muncul setelah mengetahui unggahan di media sosial mengenai kepedulian melindungi diri dan orang-orang di lingkungan sekitar dari COVID-19. Wakil Direktur RSUD Tugurejo Semarang Prihatin Iman Nugroho mengatakan bahwa sejak dibuka, Poskes Covid-19 banyak diserbu warga yang ingin memeriksakan diri secara gratis karena mengeluh sakit flu. Namun adapula yang tak bergejala, mendatangi fasilitas kesehatan tersebut.

"Poskes Covid-19 ini kami dirikan sesuai perintah dari Pak Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah. Sejak dibuka pada Rabu (18/3) banyak yang memeriksa diri secara sukarela. Kemarin ada 73 orang, hari ini kami belum tahu berapa, namun kemungkinan lebih banyak," katanya.

Ia menjelaskan untuk dapat mengakses layanan Poskes Covid-19, masyarakat cukup membawa kartu identitas berupa KTP atau tanda pengenal lain. Setelah mendaftar, petugas medis akan melakukan tindakan medis awal berupa pemeriksaan suhu tubuh dan tekanan darah.

Petugas akan menjelaskan tanda seseorang terkena Covid-19 atau flu biasa, kemudian ada tahap pemeriksaan kembali untuk menentukan apakah perlu dirawat atau tidak. Ketika yang bersangkutan dicurigai memiliki risiko, baik dari segi kesehatan maupun riwayat perjalanan, maka akan dimasukkan ke kategori lanjut.

"Ada tiga kategori setelah warga melakukan assesment, yakni menjadi orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) atau tidak termasuk keduanya," ujarnya.

Di Jateng, ada tujuh rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan pasien Covid-19, yaitu RSUD Dr Moewardi Surakarta, RSUD Dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Kelet Jepara, RSJD Surakarta, RSJD Dr Amino Gondohutomo Semarang, RSJD Dr RM Soedjarwadi Klaten, dan RSUD Tugurejo Semarang. Sementara itu, RSJD Amino Gondohutomo Semarang juga membuka posko kesehatan siaga Covid-19 sesuai instruksi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenai pemeriksaan gratis indikasi Covid-19.

Direktur Utama RSJD Amino Gondohutomo Alek Jusran menjelaskan rumah sakitnya merupakan satu dari tujuh rumah sakit yang ditunjuk pemerintah provinsi dalam menangani Covid-19. "Kami buka Posko Siaga Covid-19 sejak Senin (16/3) untuk masyarakat umum, gratis. Kamisediakan tenaga dokter, perawat, dan penunjang atasi indikasi," katanya.

Menurut dia, dalam posko itu pihaknya mempersilakan masyarakat, terutama yang memiliki gejala panas, batuk kering, sesak nafas, suhu di atas 38 derajat Celcius, serta habis bepergian dari daerah yang sudah pernah memiliki kasus Covid-19 untuk mendatangi posko siaga. "Jika ternyata memiliki penyakit dan pernah bepergian ke daerah yang terjangkit, maka kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan," ujarnya.

Ia mengakui bahwa Posko Siaga Covid-19 di RSJD Amino Gondohutomo terus mengalami peningkatan kunjungan. Saat hari pertama dibuka tercatat ada 25 warga, hari kedua 53 orang, hari ketiga 125 orang, dan hari keempat sekitar 137 orang.

Posko Siaga Covid-19 beroperasi setiap hari kerja dari Senin-Kamis pukul 09.00-12.00 WIB. Dan Jumat dari pukul 09.00-11.00 WIB. Pihaknya akan terus membuka posko hingga batas waktu yang belum ditentukan atau sampai wabah ini diputuskan selesai.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement