REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaksimalkan lurah dan camat untuk mengkampanyekan social distancing measure atau pembatasan jarak sosial terhadap orang lain, demi mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga kembali mengimbau agar semua kegiatan yang mengundang banyak orang dikurangi secara signifikan.
"Kita semua tahu yang dicegah sekarang adalah penularannya maka pembatasan interaksi dilakukan dan para lurah nantinya bekerja dengan ketua RW, para ketua RT nantinya mengumpulkan semua menyadarkan atas risiko penularan. Dan itu artinya pengurangan secara signifikan semua kegiatan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai melakukan rapat koordinasi internal di Kantor Dinas Pendidikan DKI, Kamis (19/3).
Menurutnya, langkah ini efektif karena dapat menyentuh seluruh masyarakat hingga ke lapisan terbawah atau kerap dikenal dengan akar rumput. "Inti utama pada pertemuan tadi adalah menyamakan di semua wilayah dilakukan pembatasan atas interaksi antarorang," ujar Anies.
"Itu salah satu cara yang paling efektif mengurangi potensi penularan. Jadi setelah paparan tadi, para lurah dan camat kembali ke tempat dan mereka langsung bekerja, kita berharap ini segera tuntas," katanya melanjutkan.
Pada pertemuan yang dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono itu, terdapat 267 lurah, 44 camat dan 6 pemimpin dari kota maupun kabupaten yang tersebar di enam wilayah DKI Jakarta. Tidak hanya lurah dan camat, Anies pun mengatakan petugas keamanan, seperti Babinsa dan Babinkamtibmas akan turut diikutsertakan mengkampanyekan gerakan social distancing measure itu.
"Perlu digarisbawahi bahwa langkah ini semua kita kerjakan bersama-sama antara pemprov, kemudian unsur Polda, unsur Kodam bahkan terus ke bawah bahkan sampai ke Polsek, Babinsa, Bhabinkamtibmas. Semuanya bekerja bersama di lapangan," kata Anies.
Hingga Kamis, dalam situs resmi milik Pemprov DKI Jakarta corona.jakarta.go.id tercatat ada 208 orang di Jakarta yang positif terinfeksi COVID-19, 13 orang sembuh, 17 orang meninggal dunia, sisanya dirawat dan melakukan isolasi mandiri.