REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak seluruh masyarakat Indonesia berdoa untuk bisa melewati wabah virus Corona atau Covid-19 ini. Ma'ruf melalui unggahan di akun Instagram resminya @kyai_marufamin, Rabu (18/3), mengatakan, selain upaya lahiriah, upaya batin dengan berdoa juga diperlukan agar bangsa Indonesia dilindungi keselamatan.
"Upaya lahir Pemerintah terus menerus dilakukan untuk mempercepat penanganan wabah virus Corona atau Covid-19, tak lupa juga kita lakukan upaya batin dengan melakukan doa," ujar Ma'ruf.
Ia juga berharap doa dan upaya bersama semua pihak bisa membuat bangsa Indonesia bisa melewati masa pandemi virus Corona. "Saya ingin mengajak semua untuk berdoa, kita diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melewati wabah Corona," ujarnya.
Sebelumnya, Ma'ruf mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona di Tanah Air, di antaranya membentuk gugus tugas untuk mempercepat penanganan wabah virus Corona atau Covid-19.
Selain itu, pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk hidup bersih kepada masyarakat, mengurangi aktivitas di luar rumah atau sosial distancing. Selain itu, Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan fasilitas kesehatan, rumah sakit rujukan di Indonesia.
"Kita telah menyiapkan 135/130 RS, sekarang kita terus memperbaiki, melengkapi, menambah bahkan di daerah juga oleh pemerintah daerah disiapkan RS dan berkoordinasi dengan berbagai RS, bukan hanya dengan RS pemerintah, tapi juga RS swasta," kata Ma'ruf.
Hingga kini jumlah penderita virus Corona di Tanah Air terus bertambah. Pemerintah mengumumkan ada tambahan sebanyak 38 pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Sehingga per Selasa (17/3) ini, total kasus orang yang terinfeksi virus Corona sebanyak 172 orang.
Angka ini melonjak cukup tinggi, dari jumlah terakhir pada Senin (16/3) kemarin sebanyak 134 kasus positif virus corona. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menjelaskan bahwa tambahan kasus positif berasal dari pemeriksaan oleh Litbang Kemenkes sebanyak 32 kasus dan pemeriksaan oleh laboratorium penyakit menular Universitas Airlangga, Surabaya sebanyak 6 kasus.
"Sehingga total 172 kasus di mana kasus meninggal tetap 5 orang," jelas Yuri dalam keterangan pers, Selasa (17/3).