REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Dinkes Tangsel) mencatat terdapat 31 warganya berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus corona atau Covid-19. Proses pengawasan akan terus dilakukan hingga keluar hasil laboratorium warga tersebut.
"Untuk saat ini iya di wilayah Tangerang Selatan masih ada 31 warga berstatus orang dalam pemantauan," ujar Kepala Bidang Pelayanan Medis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Imbar Umar Ghazali saat dihubungi, Rabu (18/3).
Dirinya mengakui hingga saat ini masih mengalami kesulitan dalam upaya mendeteksi secara dini adanya virus corona. Hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dan upaya tindakan yang tersentralisasi di pemerintah pusat.
"Soal pelayanan, kesulitan kita karena pengambilan pemastian bahwa dia positif itu kan dibuktikan dengan tes swab (proses pengambilan sampel lendir) tenggorokan. Ketentuan swab tenggorokan itu kan masih di pusat di Litbangkes," ujarnya.
Dinkes Tangsel hingga kini terus lakukan upaya pemantauan terhadap warga yang masih MElakukan perjalanan keluar masuk Indonesia. Pemantauan diperketat kepada warga yang pernah lakukan kontak dengan orang yang positif virus corona.
Meski sejumlah upaya dan pencegahan telah dilakukan, Dinas Kesehatan Tangsel mengaku belum bisa memastikan sepenuhnya secara medis mengetahui warga yang positif maupun negatif terkena virus corona. "Kita berburu kecepatan kecurigaan, yang masih gejala flu yang dicurigai. Tapi tetap masih kesulitan di proses pengambilan lendir," ungkap Imbar.
Mengatasi persoalan tersebut, pada 16 Maret 2020 sudah 10 tenaga medis di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Tangsel mengikuti pelatihan swab di Litbangkes. Diharapkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) bisa mempermudah identifikasi virus sejak dini.
"Kita juga kemarin lakukan pelatihan. Ada SDM kita yang mumpuni melakukan pengambilan sampel itu sehingga pelayanan kepada ODP di kita jadi lebih baik," ujarnya.