Senin 16 Mar 2020 22:58 WIB

Anies Kembali Imbau Dunia Usaha Terapkan Work From Home

Demi meminimalisir kontak antarmasyarkat, Anies imbau dunia usaha work from home.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali menyerukan dunia usaha agar melakukan work from home.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali menyerukan dunia usaha agar melakukan work from home.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengimbau dunia usaha untuk menerapkan kebijakan kerja jarak jauh dari rumah atau work from home. Seruan itu disampaikannya berkaitan kebijakan minimalisir kontak antarmasyarakat atau social distancing measures.

"Kami ingin terus mengimbau kepada dunia usaha untuk mengutamakan pengelolaan pekerjaan dari karyawan secara jarak jauh. Kami imbau untuk terus diintensifkan. Ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden kemarin, untuk bekerja dari rumah," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Senin malam.

Baca Juga

Meski bekerja dari jarak jauh, Anies berharap para pekerja tetap bisa mengutamakan untuk berkontribusi secara produktif meski bekerja dari rumah.

"Kami berharap dengan begitu, di Jakarta yang merupakan pusat perekonomian Indonesia, kegiatan social distancing measures ini di satu sisi akan bisa menjaga potensi penularan, tapi produktif secara jarak jauh untuk bisa tetap dilakukan," ucap Anies.

Ia berharap, kebijakan yang didorong Pemprov DKI Jakarta ini tidak diartikan bisa merusak solidaritas karena membuat jarak antar satu warga masyarakat dengan lainnya. Solidaritas harus tetap dekat dan erat walaupun secara fisik harus berjauhan demi melindungi seluruh penduduk di Jakarta.

"Jangan diartikan demikian ya," ucap Anies.

Hingga 16 Maret 2020, data penyebaran virus corona yang ditunjukkan dalam laman data milik Pemprov DKI Jakarta, Senin, menyebutkan bahwa masih ada 277 orang berstatus orang dalam pantauan (ODP) dan 168 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP). Hingga saat ini secara nasional, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif ada 134 kasus dan dari jumlah itu, 121 kasus masih dalam perawatan, delapan kasus sembuh, dan lima kasus meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement