REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Polres Bogor menegaskan tak ada kepadatan kendaraan di Jalur Puncak, Bogor usai wisata di Jakarta ditutup untuk mengantisipasi persebaran virus corona atau Covid-19. Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Muhammad Fadli Amri menjelaskan kepadatan hanya terjadi pada saat kebakaran mobil di seputar Hotel Grand Hill, Desa Tugu, Jalan Raya Puncak, Sabtu (14/3).
"Kemarin sempat padat gara-gara kecelakaan," kata Fadli saat dikonfirmasi, Ahad (15/3).
Fadli menjelaskan, saat ini kepadatan kendaraan telah kembali normal seperti akhir pekan biasanya. Dia menepis adanya kepadatan yang diakibatkan persebaran virus corona. Sehingga, banyak wisatawan yang berkunjung ke Puncak.
"Nggak ada peningkatan arus akibat corona," tegas dia.
Fadli menyatakan, Jalur Puncak telah kembali kondusif. Dia menegaskan tidak ada kepadatan maupun antrean panjang seperti informasi yang telah beredar di media sosial.
"Info tentang Jalur Puncak diserbu karena banyak wisata di Jakarta yang tutup akibat corona tidak benar," kata dia.
Pukul 10.00 WIB, Fadli menyebut, Jalur Taman Safari Indonesia (TSI), Pasar Cisarua, Riung Gunung terpantau normal dari kedua arah. Fadli meminta, masyarakat dapat mengupdate informasi seputar arus lalulintas di Jalur Puncak melalui media sosial khususnya Instagram di @tmcpolresbogor.
"Sehingga masyarakat dapat informasi yang lebih update dan benar," tegas dia.