REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU - Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) Junaidi menyatakan guna mencegah penyebaran COVID-19, seluruh perkuliahan mahasiswa akan dilakukan secara daring (online). Para mahasiswa tidak perlu hadir di kampus karena perkuliahan tatap muka diliburkan sementara.
"Surat edaran telah diterbitkan dan disebarkan ke seluruh civitas akademika Unilak," kata Junaidi dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Sabtu (14/3).
Surat bernomor 491/PTS.X.41-R-F.05/2020 yang ditandatangani Rektor Unilak tersebut menyatakan mulai tanggal 16 hingga 21 Maret 2020 perkuliahan tatap muka diliburkan. Kuliah digantikan dengan online atau blended learning atau bisa menggunakan fasilitas lainnya seperti email, WhatsApp, dan perangkat teknologi sejenisnya.
Ia mengatakan kebijakan tersebut sesuai dengan instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di institusi pendidikan. "Maka dari itu keputusan libur tatap muka merupakan tanggung jawab institusi dan beralih ke online," ujarnya.
Menurut dia, keputusan libur kuliah tatap muka merupakan tanggung jawab institusi untuk menjaga keselamatan dan pencegahan dini civitas akademika Unilak. Pembelajaran dengan blended learning atau media sosial, atau perangkat lainnya dapat dilakukan antara dosen dan mahasiswa.
"Kebijakan ini akan terus dievaluasi setiap pekan dengan memperhatikan perkembangan situasi dan kondisi dari pihak pihak yang berwenang dan pemerintah," katanya.
Menurut dia, pola perkuliahan blended learning bukan hal baru yang dilakukan di Unilak. Metode ini telah digunakan di fakultas beberapa tahun ke belakang.
"Saya juga berpesan kepada civitas unilak untuk mengurangi aktivitas di rumah dan menghindari kegiatan kerumunan. Jika tidak ada hal penting di luar akan lebih baik tetap berada di rumah dan terus berupaya untuk hidup bersih salah satunya dengan meningkatkan kebersihan diri dan mencuci tangan," kata Rektor Unilak.