Jumat 13 Mar 2020 19:33 WIB

Denny JA Terima Penghargaan Sastra Tingkat ASEAN

Denny JA menerima penghargaan

Denny JA(republika)
Foto: republika
Denny JA(republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Denny JA menerima penghargaan "Sastra Kemanusian dan Diplomasi Asean" dari Malaysia. Denny JA dianggap berjasa membuat terobosan, melahirkan dan mempopulerkan puisi esai hingga ke tingkat negara ASEAN. 

"Semoga penghargaan ini ikut menjadi penanda. Bahwa tak hanya di dunia politik, bisnis dan jurnalisme, di dunia sastra pun selalu terjadi inovasi," ujar Denny menanggapi perhargaan sastra tingkat ASEAN yang diterimanya.

Baca Juga

Sebelumnya, pada Februari lalu, Presiden Badan Bahasa dan Sastra Sabah, Datuk Jasni Matlani, melalui surat resmi mengabarkan bahwa Badan bahasa bersepakat memberikan penghargaan kepada Denny JA berupa hadiah "Sastra Kemanusian dan Diplomasi ASEAN". Denny JA dianggap berjasa membuat terobosan, melahirkan dan mempopulerkan puisi esai hingga ke tingkat negara ASEAN. 

photo
Denny JA menerima anugerah sastra kemanusiaan dan diplomasi ASEAN SEMPENA. - (isimewa/doc pribadi)

Melalui inovasi itu, puisi melampaui fungsi tradisionalnya. Bahkan kisah hubungan dua negara di ASEAN atau dinamika batin masyarakat di negara ASEAN bisa dikisahkan melalui puisi esai.  Puisi esai menjadi cara baru bertutur untuk meriwayatkan kisah. 

"Sudah terbit beberapa buku dalam bentuk puisi esai yang ditulis oleh penyair Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura dan Thailand. Membaca puisi esai yang mereka tulis, kita membaca batin dan kultur hubungan manusia di antara negara ASEAN," katanya.

Telah terbit pula di tahun 2019 buku hasil lomba puisi esai tingkat ASEAN, berjudul "Yang Sunyi dan Terasing". Di tahun 2019,  penulisan puisi esai bahkan sudah dilombakan di negara ASEAN. Denny JA merasa senang puisi esai yang dibidaninya bisa ikut menjembatani kerjasama budaya antar penulis negara ASEAN. 

"Saya akan kumpulan 10 penyair Palestina dan Israel. Mereka diharapkan mengekspresikan kisah dan mimpi hubungan dua negara itu melalui puisi esai," ujar Denny menjelaskan rencana kedepannya.

Kini Denny sedang menuntaskan 34 skenario film dari 34 provinsi tentang drama manusia dalm kearifan lokal masing masing provinsi. Ini mungking yang pertama kali terjadi, ujar Denny, serial skenario film ini semua berdasarkan puisi. Yaitu puisi esai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement