REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunda sementara seluruh kegiatan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri. Langkah itu seiring langkah World Health Organization (WHO) yang menyatakan wabah Covid-19 sebagai pandemi global.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, pihaknya memprioritas perlindungan kesehatan masyarakat dalam negeri agar tidak tertular wabah Covid-19 dari turis asing. Karena itu, seluruh bentuk kegiatan promosi pariwisata ke dunia internasional ditunda.
“Kami terus memantau dan memutuskan untuk menunda promosi dan insentif untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Sampai pandemi ini berakhir, baru kita siapkan upaya itu kembali,” kata Wishnutama dalam pernyataannya, Jumat (13/3).
Ia mengatakan, dengan kebijakan itu diharapkan Covid-19 yang menjadi pandemi tidak semakin menyebar di Indonesia. Bagi Kemenparekraf, kata Wishnutama, kesehatan masyarakat Indonesia merupayan yang utama. "Melindungi masyarakat Indonesia adalah prioritas tertinggi kami,” ujar Wishnutama.
Berdasarkan laporan terakhir dari Kementerian Kesehatan, total kasus konfirmasi Covid-19 secara global per tanggal 12 Maret 2020 sebanyak 118.326 kasus. Sebanyak 80.955 kasus diantaranya dilaporkan dari Cina dengan 83,7 persen kasus konfirmasi dari Cina berasal dari Provinsi Hubei.
Adapun total kematian sebanyak 4.292 kasus, 3.162 diantaranya dilaporkan dari Cina. Kasus konfirmasi yang dilaporkan di 113 negara di luar negara Cina, sebanyak 37.371 kasus dengan 1.130 kematian di 23 negara.
Khusus di Indonesia, sejak 30 Desember 2019 sampai 12 Maret 2020 pukul 09.00 WIB, terdapat 862 orang yang diperiksa dari 28 Provinsi dengan hasil pemeriksaan yaitu 811 orang negatif (188 orang ABK kru kapal World Dream dan 68 orang ABK Diamond Princess), 34 kasus konfirmasi positif Covid-19 dan 17 sampel masih dalam pemeriksaan.