Kamis 12 Mar 2020 09:18 WIB

Jabar-Prancis Matangkan Kerja Sama di Bidang Vokasi

Dunia pendidikan dan industri harus berpadu sehingga vokasi bisa jadi andalan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menggelar pertemuan dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis di Gedung Sate membahas kerja sama bidang pendidikan vokasi.
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menggelar pertemuan dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis di Gedung Sate membahas kerja sama bidang pendidikan vokasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja menggelar pertemuan dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis di Gedung Sate, belum lama ini.

Menurut Setiawan, dalam audiensi tersebut, dibahas rencana kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan Pemerintah Prancis dalam mengembangkan pendidikan vokasi. Salah satunya dengan membentuk Center of Excelence Jabar Juara.

Baca Juga

"Yang ingin kita kejar adalah kerja sama di bidang vokasi. Di mana dunia pendidikan dan industri harus berpadu sehingga vokasi bisa jadi andalan," ujar Setiawan.

Menurut Setiawan, revitalisasi lembaga vokasi atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan upaya Pemda Provinsi Jabar untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing dalam menatap revolusi industri 4.0.

Saat ini, kata dia, terdapat sejumlah aspek yang menjadi atensi Pemprov Jabar dalam merevitalisasi SMK. Yakni, mulai dari aspek kelembagaan, kurikulum, dan kerja sama dengan Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI).

"Sehingga lulusan sekolah vokasi bisa mandiri dan berdaya," ujar Setiawan, Kamis (12/3).

Selain pengembangan pendidikan vokasi, kata dia, Pemprov Jabar dan Prancis akan menjalin kerja sama di bidang kebudayaan. Rencananya, pada Agustus mendatang, 30 seniman Jabar akan memainkan Gamelan Sari Oneng Parakansalak khas Kabupaten Sumedang dalam perayaan hubungan diplomatik Indonesia-Prancis.

"Sumedang salah satu kota di Jawa Barat. Kami sangat mendukung, bahkan kesenian Jawa Barat tidak hanya dari Sumedang. Barangkali ada yang unik lainnya yang bisa ditampilkan di Paris, kami akan mendukung," papar Setiawan.

Sementara menurut Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dewi Sartika, kerja sama Pemprov Jabar-Prancis di bidang pendidikan vokasi sudah dijajaki pada 2018. Kemudian, pada 2019, sebanyak 13 guru berprestasi Jabar dikirim ke Prancis.

"Mereka sudah kembali ke sini, tindak lanjutnya mereka harus menjadi model dan menindaklanjuti apa yang akan dilaksanakan untuk mengembangkan pengetahuan dan skill," kata Dewi.

Dewi mengatakan, Prancis sudah mengirim 5 orang ahli untuk mengembangkan pendidikan vokasi di Jabar. Kini, ke-5 delegasi tersebut tengah mengasah kemampuan berbahasa Indonesia.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar RI untuk Prancis, Warsito, memaparkan sejumlah kerja sama Jabar-Prancis. Mulai dari pendidikan vokasi, riset, sampai seni dan budaya.

"Di Perancis sudah ada empat universitas yang mengajarkan bahasa Indonesia. Ekonomi, pariwisata, investasi, juga kami dorong dengan pendekatan seni-budaya sebagai penetrasi terhadap lembaga yang ada di Perancis," katanya.

Menurut Warsito, ia melihat Jabar proaktif dan konsen terhadap hal ini (vokasi). Jadi, sebagai satu-satunya provinsi yang ia benar-benar dampingi. "Saya melihat semangat Jawa Barat. Saya sampaikan ke para guru, mudah-mudahan ada kuantifikasi yang muncul progres yang berkembang, bertambah," katanya.

Warsito berharap, ada kampus yang menyatukan industri, pendidikan, dan pemerintahan sekaligus. "Inilah yang akan kita bangun didirikan 'Center of Excellence Jabar Juara'," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement