REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sedikitnya 1.352 pesilat dari berbagai provinsi di Tanah Air berkompetisi untuk memperebutkan Piala Kemenpora yang dikemas dalam "Open Tournament Lampung International Championship V". Turnamen dilangsungkan di Gedung Serba Guna Universitas Lampung.
''Turnamen ini diikuti ribuan peserta (pesilat) dari sejumlah provinsi di Indonesia,'' kata Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim di Bandarlampung, Rabu.
Ribuan peserta itu dibagi menjadi dua kategori, yakni laga diikuti 1.217 pesilat dan seni diikuti 135 pesilat. Turnamen dilangsungkan pada 10-12 Maret 2020.
Chusnunia mengatakan pencak silat merupakan warisan budaya bangsa yang harus terus dilestarikan. Dan, menurutnya, pencak silat merupakan cabang penyumbang medali terbanyak untuk Indonesia.
Selain itu, lanjut dia, pencak silat memiliki banyak unsur pembelajaran yang baik untuk mencetak generasi penerus bangsa yang sehat jasmani dan rohani. Pencak silat kini bukan hanya dipelajari oleh bangsa Indonesia, tapi sudah sampai ke belahan bumi lainnya, termasuk Eropa.
"Terlepas dari bentuk dan jenisnya, yang jelas manfaat dari ilmu bela diri ini adalah gerak dan tindakan seseorang menjadi kemantapan dan kepercayaan diri," katanya.
Chusnunia berharap turnamen ini selain dapat menghasilkan atlet yang berprestasi, juga bisa menjadikan para atlet manusia yang sukses lahir dan batin di masa mendatang.