Kamis 12 Mar 2020 03:39 WIB

Erick Thohir Yakin Penerbangan di Bandara AP II Stabil

Untuk antisipasi corona, Erick Thohir mengecek kesiapan Bandara Soekarno-Hatta.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kanan) mendapat penjelasan dari Kepala KKP Soetta Anas Maruf (kiri) saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (11/3/2020). (Antara/Muhammad Iqbal)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga kanan) mendapat penjelasan dari Kepala KKP Soetta Anas Maruf (kiri) saat melakukan peninjauan kesiapan Bandara dalam menghadapi COVID-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (11/3/2020). (Antara/Muhammad Iqbal)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir meninjau operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta, khususnya terkait upaya pencegahan penyebaran corona (Covid-19) ke Indonesia pada Rabu (11/3). Erick didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin. Erick yang tiba di Terminal III sekitar pukul 09.00 WIB langsung meninjau alat pemantau suhu tubuh atau thermal scanner di area keberangkatan, tepat setelah pintu masuk Gerbang 3.

Setelah itu, Erick meninjau i-Millennial Airport Travel Experience Lounge (i-MATE Lounge) yang merupakan one stop solution bagi berbagai kebutuhan pelancong.

Baca Juga

Peninjauan kemudian dilakukan terhadap kegiatan pengawasan suhu tubuh di area kedatangan internasional. Di area ini terdapat beberapa jalur penumpang untuk pemeriksaan dengan thermal scanner dan thermo gun.

Apabila penumpang internasional yang baru tiba terdeteksi memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, yang bersangkutan akan diberikan bantuan lebih lanjut oleh kantor kesehatan. Erick mengatakan, pengawasan yang dilakukan di Soekarno-Hatta itu merupakan salah satu upaya meminimalisasi risiko penyebaran corona ke Indonesia.

"Flow dari mulai masuk bahkan (hingga) kedatangan (di Soekarno-Hatta), kita coba minimize risiko (penyebaran corona) dengan (menggunakan) alat besar dan kecil (untuk pengukuran suhu tubuh)," ujar Erick.

Erick menilai penanganan tersebut harus dilakukan dengan sinergisitas di antara seluruh pihak. Di samping itu, ia juga mengatakan, layanan ke masyarakat harus tetap bisa maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement