Rabu 11 Mar 2020 17:31 WIB

Ini Penjelasan Loyalis Amien Soal Wacana PAN Reformasi

Para loyalis pada Selasa malam menggelar rapat dengan Amien Rais.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbincang dengan Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais saat hadir pada acara pembukaan Rakernas V PAN di Jakarta, Sabtu (7/12).(ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbincang dengan Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais saat hadir pada acara pembukaan Rakernas V PAN di Jakarta, Sabtu (7/12).(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPW PAN Sulawesi Barat Muhammad Asri Anas menjelaskan wacana pembentukan PAN Reformasi karena kekecewaan para senior partai dan pengurus PAN di daerah atas kepemimpinan Zulkifli Hasan. Menurut dia, pada Selasa (10/3) malam, dirinya bersama para ketua DPW dan ketua DPD PAN melakukan rapat dengan politikus senior PAN Amien Rais mendiskusikan permasalahan di internal partai tersebut.

"Semalam kami rapat dengan Pak Amien Rais, saya dan para ketua DPW dan 20 ketua DPD PAN, dan ada pendiri PAN Putra Jaya, kami mendorong agar dibentuk PAN Reformasi," kata Asri Anas kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (11/3).

Baca Juga

Menurut dia, para kader tersebut mendesak Amien untuk mendirikan PAN Reformasi daripada mantan Ketua Dewan Kehormatan PAN itu diperlakukan tidak benar dan tidak dihormati oleh Zulkifli Hasan. Ia menyebutkan salah satu sikap Zulkifli yang dianggap tidak menghormati Amien adalah tidak diajak diskusi terkait dengan kepengurusan PAN 2020—2025 dan Mulfachri Harahap juga tidak pernah diajak diskusi.

"Posisi Amien sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN diambil Soetrisno Bachir karena dianggap sebagai penghalang, tentu saja itu tidak etis," ujarnya.

Asri menyebutkan lebih dari 200 DPD PAN dan DPW PAN yang siap bergabung mendirikan PAN Reformasi karena saat ini partainya sudah meninggalkan khitahnya sebagai partai reformasi. Namun, menurut dia, Amien mengatakan bahwa pembentukan PAN Reformasi sebagai langkah kedua karena saat ini fokus memasukan gugatan ke pengadilan tentang penyelenggaraan Kongres V PAN yang mencederai demokrasi dan merusak tatanan politik PAN.

photo
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Senior Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa (tengah) dan sejumlah kader PAN lainnya berkumpul saat kericuhan terjadi di sidang pleno Kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). - (Antara/Jojon)

Ketua Umum DPP PAN terpilih Zulkifli Hasan mengatakan susunan kepengurusan PAN 2020-2025 merangkul semua kubu, setelah pelaksanaan kongres ke-V pada Februari 2020. Ia pun menyebut Amien Rais tetap akan memiliki posisi spesial di PAN.

"Ya harus (merangkul semua kubu), mungkin tidak sehari atau dua hari. Persaingan tentu meninggalkan luka, perlu waktu untuk pemulihan bersama-sama," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, risiko dalam pelaksanaan demokrasi di PAN memang terjadi pertarungan yang keras dalam pemilihan posisi Ketua Umum hingga berujung terjadinya pelemparan bangku dalam arena Kongres Ke-V PAN. Namun hal itu menurut dia proses dalam menuju demokrasi yang matang, tidak seperti partai lain yang memiliki pucuk pimpinan dengan mekanisme penunjukan.

"Kami memilih sistem demokratis, memang ada risiko, ada keramaian karena ada pertandingan. Bayangkan saja dulu beda suaranya enam (Zulkifli-Hatta) dan kemarin cukup banyak yaitu 106 suara (Zulkifli-Mulfachri), itu adalah demokrasi yang kami pilih," ujarnya.

Dia mengatakan, walaupun ada ekses setelah pertarungan di kongres ke-V, pada waktunya nanti semua kader akan bersatu bersama-sama lagi. Menurut dia, siapapun kader PAN termasuk kubu Mulfachri Harahap yang ingin masuk kepengurusan partai itu dipersilakan dan harus ada kesediaan.

"Komunikasi jalan terus namun tidak dengan semua, ada satu dan dua (dilakukan komunikasi)," katanya.

photo
Riak-riak konflik pasca-Kongres PAN. - (Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement