REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Provinsi Jawa Barat meningkatkan pengamanan berlapis dalam menangani pasien yang diduga atau suspect terpapar virus korona atau covid-19. Hal tersebut dilakukan seiring terjadi peningkatan pasien positif korona yang mencapai 27 orang jiwa.
Direktur RSHS Bandung, Nina Susana Dewi mengatakan pihaknya melakukan strategi dalam melayani pasien, petugas termasuk untuk pengunjung seiring peningkatan kasus virus korona. Untuk pasien, ia mengatakan pihaknya memiliki dua ruangan isolasi khusus kemuning (RIKK) dengan jumlah limamtempat tidur ditunjang sarana dan prasarana lengkap.
"Dengan meningkatnya pasien, kami sudah membuat istilahnya ada ring. Ring satu di RIKK dan ring dua kami akan menggunakan ruangan isolasi yang non ventilator, itu juga ada di lingkungan RIKK Kemuning," ujarnya, Rabu (11/3).
Ia mengungkapkan, sebanyak 12 tempat tidur disiapkan di ruangan isolasi ring dua. Sedangkan jika penuh maka pihaknya akan pindah ke High Care Unit (HGU) yang masih berada di area Kemuning. "Itu ada tujuh tempat tidur dan bila masih memerlukan tempat tidur isolasi kami akan menggunakan yang di IGD, yang lima tempat tidur," katanya.
Nina berharap agar masyarakat Jawa Barat tidak panik. Sebab pihaknya siap memberikan pelayanan optimal kepada pasien. Meski begitu, jumlah pasien yang positif korona sebanyak 27 orang yang diumumkan pemerintah pusat dianggap bukan hal yang menggembirakan.
Bagi karyawan yang menangani pasien suspect virus korona, dia mengatakan, akan diberikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, pihaknya mengajak karyawan tersebut untuk melakukan simulasi skenario ring.
"Jadi kalau misalnya yang dipakai ruangan kemuning yang lain, bagaimana alur dan sebagainya. Kami melakukan simulasi-simulasi kemudian untuk menjaga keselamatan karyawan kami, kami menetapkan zona-zona," katanya.
Menurutnya, zona merah berada di ruang isolasi khusus Kemuning. Sehingga karyawan diimbau tidak sering melewati jalur tersebut. Selanjutnya zona kuning yang masih bisa dilintasi dan zona hijau untuk area pelayanan.
Ia menambahkan, pihaknya memiliki jalur khusus ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) termasuk membuka klinik infeksi khusus di rawat jalan dan Medical Check Up (MCU). "Jadi apabila ada pasien sehat mau ke luar negeri, kami menyediakan MCU untuk dicek kesehatannya," ungkapnya.