REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Gempa dengan magnitudo 5,0 yang berpusat di Kabupaten Sukabumi dikabarkan merusak puluhan rumah. Namun hingga kini pendataan masih terus dilakukan petugas di lapangan.
Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisuka (BMKG) menyebutkan, gempa magnitudo 5,0 terjadi pada pukul 17.18 WIB dengan lokasi 6.89 LS, 106.62 BT dan pusat gempa berada di darat 13 kilometer timur Laut Kabupaten Sukabumi. Gempa itu dengan kedalaman 10 Kilometer.
"Pantauan sementara di wilayah ada puluhan rumah yang rusak," ujar Ketua RW 08 Desa Gunungendut sekaligus, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Gunungendut, Sirojudin, Selasa malam. Di mana kerusakan tersebut paling banyak terjadi pada permukiman warga.
Menurut Sirojudin, kerusakan tersebut belum ditambah di desa lainnya di Kalapanunggal. Namun di Desa Gunungendut belum dilaporkan ada warga yang luka.
Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi memantau dampak gempa dengan magnitudo 5, Selasa (10/3). Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Larasati mengatakan, hingga kini data masih dikumpulkan. Namun dari data yang ada diterimanya berupa foto-foto dampak kerusakan.
"Kami masih mengecek informasi kerusakan akibat gempa," ujar Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna, Selasa. Salah satunya mengecek kebenaran banyak rumah rusak di Kecamatan Kalapanunggal.
Menurut Daeng, petugas BPBD dan aparat wilayah baik kecamatan dan desa sudah dikerahkan ke lokasi. Namun hingga kini proses pengecekan masih terus dilakukan.
Hal serupa juga dilakukan BPBD Kota Sukabumi. "Belum ada laporan masih terus dipantau dan dimonitor oleh para petugas BPBD," ujar Kepala Seksi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami.
Sementara itu salah seorang warga Kecamatan Kadudampit, Atep (34 tahun) mengatakan, guncangan gempa dirasakan cukup keras. "Beruntung tidak menyebabkan kerusakan," kata dia.