Selasa 10 Mar 2020 17:09 WIB

29 Kapal Nelayan Pantura Sudah Siaga di Perairan Natuna

Perjalanan laut mereka lebih cepat dari target yang ditetapkan.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Nelayan bernama Idris (42) di atas perahunya di perairan Kepulauan Natuna.
Foto: abc
Nelayan bernama Idris (42) di atas perahunya di perairan Kepulauan Natuna.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - - Sedikitnya 29 kapal nelayan pantura siap menjaga perairan Natuna. Ke-29 kapal nelayan pantura ini sebelumnya telah menempuh perjalanan laut enam hari dan saat ini sudah berada di fishing ground di laut Natuna.

“Artinya, mulai Selasa (10/3) ini, kapal- kapal nelayan pantura tersebut telah siap menjaga kedaulatan laut Natuna,” ungkap Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat Aliansi Nelayan Indonesia (DPP ANNI), Riyono di Semarang.

Dia mengungkapkan, rombongan kapal nelayan pantura bertolak menuju Natuna pada Rabu (4/3). Pada hari Senin (9/3) kemarin telah tiba di fishing ground Laut Natuna Utara.

Artinya, perjalanan yang diprediksi bakal memakan waktu tujuh hingga delapan hari, ternyata bisa ditempuh lebih cepat dua hari, setelah cuaca cukup mendukung di jalur pelayaran menuju perairan Natuna.

“Kordinasi yang terus kami lakukan setiap hari, membuat semua pelayaran bisa berjalan dengan lancar,” tambahnya.

Dia juga mengungkapkan, pergerakan kapal- kapal nelayan pantura ini selalu dimonitor oleh Kemenko Polhukam setiap hari dan di lapangan koordinasi dengan kapal- kapal nelayan ini juga dilakukan oleh badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia.

Termasuk dengan Kepolisian Perairan (Polair), TNI AL maupun TNI AU, sebagai satuan operasi yang mengawal keamanan kapal- kapal ikan asal pantura yang bergerak menuju ke perairan Natuna. 

Selama –minimal—dua bulan ke depan, 29 kapal nelayan pantura tersebut siap menjaga laut guna mendukung keamanan laut di kepulauan Natuna dari upaya-upaya pencurian ikan di perairan tersebut.

“Keberadaan kapal- kapal ikan pantura ini juga akan melakukan penangkapan ikan di laut Natua Utara, yang selama ini belum pernah di lakukan oleh kapal ikan dengan GT diatas 100,” tegasnya.

Riyono juga mengungkapkan, Deputi Ketahanan Negara Kemenko Polhukam Mayjen Rudianto, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama ANNI sedang fokus menyiapkan proses bisnis untuk hasil tangkapan ikan di Selat Lampa.

Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) sebagai BUMN yang bergerak di sektor perikanan, nantinya siap membantu para nelayan pantura yang berada di Natuna tersebut. 

Sejauh ini, ANNI sudah empat kali berkoordinasi dengan Perum Perindo atas arahan Deputi Bidang Ketahanan Negara Kemenko Polhukam, agar hasil tangkapan ikan tersebut nantinya bisa dibeli negara.

“Prinsipnya, para nelayan pantura siap mendapatkan ikan di Selat Lampa dengan harga kompetitif,” ucap Riyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement