Ahad 08 Mar 2020 15:16 WIB

Menlu: 12 WNI di Luar Negeri Terjangkit Corona

Tujuh dari 12 WNI di luar negeri sembuh dari corona.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan ada 12 WNI di luar negeri yang positif corona.
Foto: Antara/Wahyu Putro A.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan ada 12 WNI di luar negeri yang positif corona.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, menyebut saat ini sudah ada 12 warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19). Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya sudah berhasil sembuh.

"Dengan demikian per detik ini maka jumlah WNI (di luar negeri) yang terjangkit atau terpapar jumlahnya adalah 12," ujar Retno usai meninjau rumah sakit lapangan milik Artha Graha Peduli (AGP) di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Ahad (8/3).

Baca Juga

Retno menjelaskan 12 WNI itu terdiri dari sembilan orang di Jepang, enam di antaranya sembuh. Lalu dua orang di Singapura, satu sembuh dan satu baru dinyatakan terjangkit corona hari ini, dan satu orang di Taiwan yang sedang dalam kondisi stabil.

"Tujuh sudah sembuh, yaitu enam dari Jepang, satu lagi dari Singapura. Berarti, angka atau potensi untuk kesembuhan itu cukup tinggi kalau memang kita cepat-cepat menanganinya dengan baik," jelas dia.

Pada kesempatan itu, Retno meninjau RS lapangan yang dibangun oleh AGP sejak Sabtu (7/3) lalu. RS lapangan tersebut merupakan tenda observasi dengan fasilitasnya berupa ventilator. Ada 10 tenda RS lapangan yang didirikan sebagai salah satu langkah antisipasi penyebaran Covid-19 dan buka selama 24 jam.

"Pendirian RS lapangan ini sebagai langkah nyata AGP dalam mendukung pemerintah manghadapi wabah Covid-19 dengan menyiapkan konsep rumah sakit lapangan dengan fasilitas yang lengkap," ujar Koordinator Tim Kesehatan RS Lapangan AGP Aulia Wijaya.

Aulia mengatakan, pendirian tenda tersebut merupakan salah satu wujud public private partnership. Menurutnya, ini merupakan langkah yang dilakukan pihak swasta untuk berupaya membantu pemerintah dalam memberikan penanganan dan edukasi soal penyebaran virus Covid-19.

"Dengan isolation chamber negative pressure bisa menampung empat pasien. Bila dipadatkan bisa enam pasien. Jadi ads 10 tenda dengan isolation chamber negative pressure itu. Fasilitas-fasilitas ini sudah berstandar internasional dan ini buatan Indonesia yang sudah ada SNI atau ISO," katanya.

Selain Retno, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Ia mengapresiasi keberadaan 10 RS lapangan tersebut. Setelah masuk ke salah satu tenda, ia merasa bangga karena melihat peralatan medis buatan lokal.

"Saya masuk ke salah satu tenda dan eralatannya lengkap seperti lab mini dan lain- lain. Saya bangga peralatan medisnya buatan lokal. Ini patut dicontoh," tutur Luhut didampingi pendiri AGP Tomy Winata.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement