Sabtu 07 Mar 2020 03:15 WIB

Jelang Pilkada 2020, KPU Imbau Warga Segera Rekam KTP-el

Warga diimbau rekam KTP-el sebelum pilkada 2020.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Muhammad Hafil
Jelang Pilkada 2020, KPU Imbau Warga Segera Rekam KTP-el. Foto: Logo KPU
Foto: beritaonline.co.cc
Jelang Pilkada 2020, KPU Imbau Warga Segera Rekam KTP-el. Foto: Logo KPU

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengimbau warga segera melakukan perekaman data untuk pencetakan KTP elektronik atau KTP-el menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Menurut dia, ketersediaan blanko KTP-el bukan alasan dan masyarakat dapat mengantongi surat keterangan (suket) perekaman KTP-el terlebih dahulu.

Baca Juga

"Harus segera rekam, kalau itu kita imbau masyarakat. Sejak awal ya ketika ada KTP elektronik kita sudah menggaungkan selalu menjadi bagian dari sosialisasi KPU agar masyarakat melakukan perekaman KTP-el," ujar Viryan kepada wartawan, Jumat (6/3).

Sehingga, warga yang telah memiliki hak politik dapat menggunakan suaranya dalam Pilkada 2020 mendatang. Viryan mengatakan, berdasarkan Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dari Kementerian Dalam Negeri berjumlah lebih dari 105 juta orang.

Sementara, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) dari Pemilu 2019 sebanyak 101 juta orang di 270 daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2020, sehingga ada selisih sekitar 3,59 persen. Potensi pertambahan pemilih ini kemungkinan salah satunya karena ada pertambahan pemilih pemula.

Namun, kata Viryan, KPU tetap akan mengecek kembali seperti dengan sinkronisasi daftar pemilih dengan mempertimbangkan DP4 dan DPT pemilu sebelumnya. Hasil sinkronisasi oleh KPU Kabupaten/Kota akan diserahkan pada 17 April 2020 dilanjutkan proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada 18 April sampai 17 Mei 2020.

"Jangan sampai ada lagi pemilih yang sudah, yang ganda misalnya. Kemudian pemilih di bawah umur. Kan jumlahnya ada tapi semakin sedikit. Dan catatan pentingnya adalah hal tersebut lebih kepada aspek teknis dan suda terkonfirmasi data ganda tidak begitu signifikan," kata Viryan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement