REPUBLIKA.CO.ID,BELITUNG - Penjualan masker di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung dibatasi. Pembatasan ini diterapkan guna menghindari penimbunan dikarenakan ketersediaan masker atau penutup wajah di daerah itu kosong.
"Penjualan dibatasi paling hanya sekitar dua sampai tiga bungkus saja karena stoknya memang kosong," kata salah seorang apoteker Yuni Anggreani di Tanjung Pandan, Kamis (5/3).
Menurut dia, stok masker dan sanitizer di apotek tempatnya bekerja memang sudah kosong sejak beberapa waktu lalu. "Kemarin sempat datang namun hanya dua kardus saja dan isinya pun hanya beberapa jadi cepat habis," ujarnya.
Permintaan masker mulai mengalami peningkatan sejak adanya wabah virus COVID-19 di kota Wuhan, China. Sejak saat itu pemesanan masker dari agen atau distributor mengalami kesulitan. "Ketika kami memesan masker tidak semua tempat pemesanan tersebut datang karena mereka lebih banyak mengekspor ke sana (China)," kata Yuni.
Sedangkan untuk di Belitung permintaan masker mulai mengalami peningkatan sejak ditemukannya dua orang yang terinfeksi virus COVID-19 beberapa waktu lalu. "Sedangkan untuk kapan datangnya masker belum dapat dipastikan," tambahnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung Agus Sulistiadi menyarankan masker cukup digunakan bagi orang yang sedang sakit. Masyarakat diharapkan tidak panik menyikapi virus tersebut dan membeli masker dalam jumlah yang banyak. "Sebenarnya yang sakit saja pakai masker sudah aman ketika dia sakit, batuk flu jadi tidak menular," ujarnya.