Kamis 05 Mar 2020 20:42 WIB

Wabah Covid-19, Pemkot Bandung Imbau tak Panic Buying

Pemkot Bandung mengimbau masyarakat tak memborong kebutuhan pokok.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.
Foto: EPA-EFE/NATIONAL INSTITUTES OF HEALTH
Model tiga dimensi dari partikel virus SARS-CoV-2 virus atau dikenal sebagai 2019-nCoV. Virus tersebut adalah penyebab Covid-19 atau virus corona jenis baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengimbau agar masyarakat tidak memborong komoditas kebutuhan pokok atau panic buying akibat wabah virus korona atau covid-19 yang tengah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia. Sebelumnya, dua orang warga Depok dinyatakan positif terkena virus korona.

"Kita imbau kepada warga, jangan panic buying atau menimbun karena itu akan membuat harga akan melonjak," ujar Kabid Ketahanan Pangan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Usep Awaludin di Balai Kota Bandung, Kamis (5/3).

Baca Juga

Sejauh ini, menurutnya ketersediaan pangan di Kota Bandung masih ada dan aman bahkan Bulog menjamin komoditas beras tidak akan kurang. Ia mengatakan, saat ini jumlah beras di Jawa Barat melimpah mencapai 248 ribu ton.

"Belilah sesuai kebutuhan," katanya. Katanya, kebutuhan beras di Kota Bandung perhari mencapai 640 ton yang disuplai dari Kabupaten Bandung, Garut, Tasikmalaya, Subang, Indramayu, Majalengka, Cirebon dan Sumedang.

Sedangkan daging sapi kebutuhan perhari mencapai 36 ton disuplai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Kabupaten Bandung, Garut dan Subang. Daging ayam katanya 99 ton perhari disuplai dari Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Jawa Tengah dan Cianjur.

Termasuk kebutuhan telur ayam mencapai 140 ton, cabai merah 8 ton, cabai rawit 11 ton, bawang merag 125 ton perhari. Serta bawang putih kebutuhan 93 ton perhari yang disuplai dari China. Namun menurutnya impor akan dialihkan ke negara India.

"Bawang putih full (impor) dari China, sekarang akan beralih ke India isunya seperti itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement