Kamis 05 Mar 2020 02:41 WIB

Jalur Pantura Indramayu Berlubang Bahayakan Pengguna Jalan

Lubang-lubang yang menganga pada permukaan jalan itu memiliki diameter dan kedalaman bervariasi.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Jalan Rusak. ilustrasi
Foto: Republika/M Tiarso
Jalan Rusak. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Hujan yang kerap mengguyur jalur utama pantura Kabupaten Indramayu telah menyebabkan jalan menjadi berlubang. Kondisi itupun dikeluhkan para pengguna kendaraan karena dapat mengancam keselamatan mereka.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Selasa (3/3), mulai dari jalur pantura Celeng Kecamatan Lohbener hingga Kecamatan Patrol, kondisi jalan berlubang tersebar di berbagai titik lokasi, terutama pada jalur dari arah Cirebon menuju Jakarta. Kondisi itu juga terjadi pada jalur sebaliknya meski tak separah pada jalur dari arah Cirebon menuju Jakarta.

Baca Juga

Lubang-lubang yang menganga pada permukaan jalan itu memiliki diameter bervariasi, mulai dari sekitar 30 centimeter sampai satu meter. Sedangkan kedalamannya juga bervariasi hingga sekitar 30 centimeter.

Selain pada permukaan jalan, kondisi jalan berlubang yang lebih parah juga terdapat pada sambungan jembatan di sejumlah titik lokasi.

Para pengguna kendaraan yang melintas, baik mobil maupun sepeda motor, terlihat berusaha menghindari lubang-lubang tersebut. Mereka pun kerap membanting setir secara tiba-tiba agar roda kendaraan tidak masuk ke dalam lubang.

Selain untuk menghindari celaka, upaya para pengemudi kendaraan menghindari lubang-lubang jalan itu juga guna mencegah kerusakan pada ban, kaki-kaki serta as roda.

Namun, tindakan para pengemudi kendaraan yang membanting setir secara tiba-tiba untuk menghindari lubang jalan itu justru menimbulkan ancaman baru. Mereka bisa tertabrak oleh kendaraan yang ada di belakang mereka jika jarak kendaraannya terlalu dekat.

‘’Benar-benar sangat membahayakan, terutama bagi pengemudi sepeda motor. Apalagi di jalur pantura kan banyak sekali mobil-mobil besar yang lewat,’’ ujar seorang warga Kecamatan Patrol, Imam.

Imam menambahkan, kondisi itu semakin berbahaya saat malam hari. Pasalnya, sejumlah titik lokasi di jalur pantura minim penerangan jalan umum (PJU) sehingga lubang-lubang jalan tidak terlihat dengan jelas oleh pengemudi kendaraan.

‘’Begitu pula saat hujan. Lubang-lubang jalan tertutup genangan air,’’ kata pria yang setiap hari melewati ruas jalan pantura karena bekerja di Kecamatan Indramayu tersebut.

Imam berharap, kerusakan jalan tersebut segera diperbaiki. Pasalnya, hal itu menyangkut keselamatan jiwa para pengguna kendaraan.

Selain di Kabupaten Indramayu, kondisi jalan berlubang juga terjadi di Kabupaten Cirebon. Salah satunya di ruas jalan penghubung Cirebon – Majalengka, tepatnya di Kecamatan Dukuhpuntang, Kabupaten Cirebon.

Salah seorang warga Kecamatan Dukuhpuntang, Fajri, menyebutkan, lubang-lubang jalan di wilayahnya bisa mencapai diameter satu meter. Kedalamannya pun bisa mencapai sekitar 30 cm. Kondisi itu terutama ditemukan pada jalur dari arah Majalengka menuju Cirebon.

Fajri menilai, kondisi jalan berlubang itu disebabkan ruas jalan tersebut kerap dilewati oleh truk-truk besar pengangkut batu alam yang memang banyak terdapat di kecamatan itu. Karenanya, upaya perbaikan jalan di ruas jalan tersebut tak bertahan lama.

‘’Sudah diperbaiki pun, rusak lagi,’’ tandas Fajri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement