REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Harga masker dalam beberapa waktu terakhir ini melonjak cukup tinggi. Kenaikan tersebut juga terjadi di Apotek Kimia Farma yang merupakan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Seorang ibu bernama Nani (45 tahun) warga salah satu perumahan di kawasan Meruyung, Limo, Depok mengeluhkan kenaikan tersebut saat membeli masker di Apotek Kimia Farma, sekitar rumahnya. "Harga masker sekarang sudah sangat tinggi. Naiknya berkali-kali lipat," kata dia kepada Republika.co.id, di Meruyung, Depok, Senin (2/3).
Harga masker di Apotek Kimia Farma memang naik hampir 1.000 persen. Walaupun harganya mahal, tapi warga tetap membelinya. Apalagi, virus corona sudah masuk ke Indonesia. "Walaupun harga masker di Kimia Farma sangat mahal, namun dibandingkan apoetk swasta lainnya, harga di sini masih lebih murah," ucapnya.
Menurut salah seorang karyawan Kimia Farma jalan Raya Meruyung, biasanya harga masker satu boks Rp 30 ribu. Saat ini harga masker tersebut dijual Rp 300 ribu. "Harganya naik karena dari pabrik harga maskernya juga sudah naik," katanya.
Pihak Kimia Farma sejauh ini belum bisa memberikan komentar soal kenaikan harga masker di apoteknya yang melonjak cukup tinggi.