Ahad 01 Mar 2020 23:37 WIB

Menawarkan Solusi Air Minum Bersih Menggunakan Teknologi 4.0

Acara penandatanganan dihadiri langsung Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Penandatanganan nota kesepahaman antara MUKISI dengan PT. Astana Manna Indonesia atau Manna Indonesia disahkan secara simbolis oleh kedua belah pihak pada acara International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, pada Sabtu, 29 Februari 2020 yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin.
Foto: Istimewa
Penandatanganan nota kesepahaman antara MUKISI dengan PT. Astana Manna Indonesia atau Manna Indonesia disahkan secara simbolis oleh kedua belah pihak pada acara International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, pada Sabtu, 29 Februari 2020 yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Isu pemanasan global telah menjadi momok bagi semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, pemanasan global tidak hanya berdampak pada perubahan iklim, namun juga telah mengancam kehidupan banyak orang.

Salah satu dampak pemanasan global yang terlihat nyata adalah sulitnya akses air bersih. Padahal, air bersih terutama air minum bersih merupakan kebutuhan primer yang sangat penting bagi kesehatan.

Memahami hal ini, Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) menggandeng Manna Indonesia dengan program #MannaForIndonesia, sebagai penyedia solusi air minum bersih yang menggunakan teknologi 4.0. Ini mesin canggih yang dapat mengkonversi udara menjadi air bersih, bekerjasama dengan Veragon Srl yang memiliki pabrikan di Perugia, Italia.

Mesin ini kelak akan didistribusikan ke seluruh Rumah Sakit yang berada dalam jaringan MUKISI dan diproduksi lokal dengan manufaktur di Indonesia, “Air yang dihasilkan mesin Manna Generation Water ini berkualitas premium, yaitu air minum alkaline dengan kandungan mineral yang baik untuk kesehatan," jar Hanzela Calista Kusumemenggala, selaku Founder Manna Generation Water dalam rilisnya, Ahad (1/3).

Hanzela berharap dengan pengadaan mesin ini memungkinkan pasien-pasien di Rumah Sakit Jaringan MUKISI dapat mengkonsumsi air bersih berkualitas premium secara terjangkau. Penandatanganan nota kesepahaman antara MUKISI dengan PT. Astana Manna Indonesia atau Manna Indonesia disahkan secara simbolis oleh kedua belah pihak pada acara International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, pada Sabtu, 29 Februari 2020 yang dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin.

Hal ini merupakan bentuk dari keseriusan Pemerintah Indonesia dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk seluruh Warga Negara Indonesia. Selain didistribusikan kepada Rumah Sakit MUKISI, Mesin Manna Generation Water powered by Veragon kelak juga akan didistribusikan ke seluruh Indonesia dimulai dari desa-desa dan pesantren-pesantren yang ada di Indonesia bekerjasama dengan Kementerian Desa dan Kementerian Agama.

Kepala Subdit Pendidikan Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Basnang Said, mengatakan mesin air Manna Generation Water kelak akan didistribusikan ke pesantren-pesantren yang ada di wilayah Indonesia timur.

Meski begitu, adanya teknologi air 4.0, seperti Mesin Manna Generation Water powered by Veragon tidak hanya dapat langsung mengatasi persoalan air bersih di Indonesia tetapi juga dapat memutar ekonomi masyarakat pedesaan melalui usaha air minum bersih, Masyarakat juga harus ikut bertindak agar persoalan air bersih dapat diatasi.

Dengan gerakan sederhana seperti #ZeroWaste dan #ZeroPlastic, kita dapat mengurangi jumlah debris plastik yang ada di Sungai dan Lautan, yang apabila terkonsumsi akan sangat berbahaya bagi kesehatan. Hanzela berharap Masyarakat Indonesia akan semakin sadar pentingnya menjaga sumber air bersih.

“Memang benar jika air bersih dapat dengan mudah didapatkan dengan Mesin Manna Generation Water powered by Veragon, dimanapun dan kapanpun kita perlukan. Namun, sumber air kita juga perlu dijaga agar dapat memenuhi kebutuhan air dalam aktivitas sehari-hari.” Hanzela menutup penjelasannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement