Ahad 01 Mar 2020 10:21 WIB

Emil akan Sambut ABK Diamond Princess di Bandara Kertajati

Proses penerbangan dari Yokohama-Kertajati di bawah koordinasi Kemenkes.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
68 WNI ABK Diamond Princess akan diobservasi di Pulau Sebaru, disambut kedatangannya hari ini oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto, kapal pesiar Diamond Princess saat berlabuh di Yokohama, Jepang. (ilustrasi)
Foto: Ist
68 WNI ABK Diamond Princess akan diobservasi di Pulau Sebaru, disambut kedatangannya hari ini oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto, kapal pesiar Diamond Princess saat berlabuh di Yokohama, Jepang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akan menyambut langsung 68 WNI ABK Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru di Bandara Kertajati, Majalengka. Info yang didapat pesawat dari Jepang akan transit ke Kertajati lantas diberangkatkan dengan kapal dari Indramayu berlanjut ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Ahad (1/3) malam.

“Pak Gubernur akan ke Kertajati selepas menghadiri acara di Cianjur. Dapat telepon dari Pangdam barusan," ujar salah seorang protokoler lewat layanan pesan singkat instan.

Baca Juga

Menurut Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (PT BIJB) Salahudin Rafi, proses penerbangan dari Yokohama ke Kertajati seluruhnya dibawah pengendalian dan koordinasi Kementerian Kesehatan.

“Iya, kegiatan langsung dibawah Kementerian Kesehatan, Bandara KJT [Kertajati] menyiapkan fasilitas terkait penerbangan,” ujar Salahudin Rafi.

Namun, menurut Salahudin Rafi, pihaknya belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati. Pihaknya baru dikabari jika pesawat kemungkinan mendarat malam nanti. “Belum terupdate infonya, rencana malam ini,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, 68 WNI ABK Diamond Princess akan menjalani masa observasi selama 28 hari di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. Masa observasi ini berbeda dengan dengan WNI dari Wuhan, yang menjalani observasi selama 14 hari di Natuna. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement