Sabtu 29 Feb 2020 10:53 WIB

Petugas Masih Cari Korban Tertimbun Longsor di Tasik

Korban diketahui sedang berada di sawah ketika longsor terjadi

Warga melihat material tanah longsor yang menimbun jalan di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat, Jumat (28/2/2020).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warga melihat material tanah longsor yang menimbun jalan di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat, Jumat (28/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Petugas gabungan masih mencari seorang warga yang diduga menjadi korban tertimbun tanah longsor di Desa Santanamekar, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), Jumat (28/2) dengan cara mengawasi sekitar lokasi yang dilanda longsor.

"Satu orang diduga tertimbun longsor belum ditemukan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jabar Deden Ridwansah melalui siaran pers di Tasikmalaya, Sabtu (29/2).

Ia menambahkan, warga yang dilaporkan hilang diketahui bernama Didi (63) warga Kampung Palasari, Desa Indrajaya, Kecamatan Cisayong, yang saat kejadian sedang berada di sawah.

Kantor SAR Jabar, ujar Deden sudah menerjunkan satu Tim Rescue Pos SAR Tasikmalaya untuk mencari warga yang dilaporkan hilang karena tertimbun tanah longsor itu.

Jajarannya, lanjut dia berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tagana Tasikmalaya dalam upaya mencari korban di sekitar areal pesawahan.

"Kami sudah memerintahkan satu tim rescue dari Tasikmalaya untuk berangkat menuju lokasi kejadian," katanya.

Deden menyampaikan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cisayong selama tiga hari telah menyebabkan tanah tebing longsor kemudian menimpa areal pesawahan dan jalan.

Petugas yang diterjunkan telah dilengkapi peralatan Rescue Car Compartement, alat komunikasi, peralatan medis dan peralatan yang memadai untuk pencarian di lokasi longsor.

Bencana tanah longsor di Cisayong itu menyebabkan jalan utama tertimbun longsor, akibatnya ratusan warga yang tinggal di dua desa terisolasi. Petugas memasang garis polisi karena di kawasan tersebut masih terjadi pergerakan tanah yang berpotensi longsor susulan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement