Rabu 26 Feb 2020 14:48 WIB

Jabar Pastikan Stok Beras Aman dari Banjir

Sekitar 85 persen gudang Bulog masih terisi beras.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Stok beras di Gudang Bulog.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Stok beras di Gudang Bulog.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jawa Barat memastikan stok beras Jawa Barat tetap aman. Meskipun, kawasan Utara saat ini tengah diterjang banjir.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jawa Barat Hendy Jatnika, pihaknya sudah mendapat laporan dari Bulog bahwa ketersediaan beras saat ini masih aman. Meskipun, bencana banjir sudah beberapa kali menerjang kawasan Bekasi, Karawang, dan Subang.

“Stok di Bulog masih aman, infonya 85  persen gudang Bulog masih terisi beras,” ujar Hendy kepada wartawan, Rabu (26/2).

Pihaknya langsung menerjunkan unit-unit di daerah terdampak banjir untuk melakukan pendataan luasan sawah yang terdampak. “Begitu kejadian ada unit yang langsung diterjunkan untuk mendata, saat ini datanya masih terus dilengkapi,” kata Hendy.

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Jawa Barat sendiri mencatat luas tanam padi Jawa Barat sejak 2019 meningkat 13.565 hektare dari tahun sebelumnya. Yakni, dari 2.073.128 hektare pada 2018 menjadi 2.086.693 hektare pada 2020.

Dilaporkan sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Subang sejak Senin (24/2) mengakibatkan banjir di sejumlah kawasan.

Selain di Subang, banjir menerjang 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang pada Ahad, (23/2). Menurut Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman, delapan kecamatan yang diterjang banjir tersebut adalah Kecamatan Kutawaluya, Kecamatan Jayakerta, Kecamatan Cilebar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Ciampel.

"Kami terus meng up date data korban yang ditimbulkan akibat banjir. Korban sendiri, saat ini mengungsi ke sembilan titik pengungsian di Desa Rengasdengklok Selatan, Rengasdengklok Utara dan Desa Kertasar," ujar Budi. 

Budi menjelaskan, banjir tersebut diakibatkan oleh hujan intensitas tinggi. Serta, adanya luapan sungai Cidawolong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement