Selasa 25 Feb 2020 17:32 WIB

BMKG: Hujan di Jabodetabek Kategori Intensitas Ekstrem

Potensi hujan sedang hingga lebat Jabodetabek terjadi dari 25 Februari hingga Maret

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Warga bersama-sama mendorong pelampung rakitan untuk mengangkut motor dan masyarakat agar terhindar dari banjir di jalan Sunter Kemayoran Jakarta, Selasa (25/2).
Foto: darmawan / republika
Warga bersama-sama mendorong pelampung rakitan untuk mengangkut motor dan masyarakat agar terhindar dari banjir di jalan Sunter Kemayoran Jakarta, Selasa (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, hasil analisis perkembangan musim hujan 10 hari (dasarian) kedua Februari 2020, seluruh wilayah zona musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim hujan termasuk Jabodetabek. Bahkan, hujan yang terjadi beberapa hari terakhir masuk kategori intensitas ekstrim.

"Dan terukur mulai tanggal 24 Februari pukul 07.00 hingga 25 Februari pukul 07.00 WIB, khususnya di Kemayoran mencapai 278 milimeter. Ini melampaui 150 milimeter berarti intensitas hujan ekstrim, sesuai dengan yang diprediksi dua hari sebelumnya," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).

Baca Juga

Ia melanjutkan, kondisi curah hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jabodetabek hari ini cukup merata terjadi dari wilayah selatan hingga utara dengan intensitas tertinggi. Potensi cuaca ekstrim masih dapat terjadi hingga periode Maret mendatang.

Dwikorita menuturkan, kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukan faktor skala regional hingga lokal berkontribusi signifikan terhadap pembentukan pola cuaca ekstrim di Indonesia. Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir secara dominan dipicu oleh faktor dinamika atmosfer skala lokal.

"Yaitu adanya pembentukan pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan kondisi labilitas udara yang kuat terutama di wilayah Jawa bagian barat, termasuk wilayah Jabodetabek," jelas dia.

Sementara itu, curah hujan pada dasarian III Februari sampai dasarian Maret II 2020 umumnya diperkirakan curah hujan berada di kriteria menengah yakni 50150 mm/dasarian. Sementara pada dasarian III Februari, wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di Jawa Barat bagian timur, Jawa Tengah bagian tengah, Kalimantan Barat bagian utara, Sulawesi bagian tengah, dan Papua bagian tengah.

Kemudian, pada dasarian I Maret, wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di Kalimantan Barat bagian utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat bagian tengah, Sulawesi bagian tengah, Manokwari bagian timur, dan Papua bagian tengah.

Selanjutnya, pada dasarian II Maret, wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di sebagian Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Manokwari bagian timur, dan Papua bagian tengah. Sedangkan potensi hujan sedang hingga lebat dalam sepekan dari 25 Februari sampai Maret 2020 secara umum dapat terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.

Kemudian potensi hujan sedang hingga lebat juga akan terjadi di Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, serta Papua Barat dan Papua.

BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrim atau hujan lebat. Masyarakat harus waspada potensi banjir, banjir bandang, longsor, genangan dan hujan lebat yang disertai angin kencang dan kilat petir.

"Mohon juga waspadai tumbangnya pohon-pohon atau tiang-tiang yang dikhawatirkan dapat mengakibatkan gangguan keselamatan dalam perjalanan. Selalu monitor perkembangan cuaca ekstrim dari BMKG," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement