Selasa 25 Feb 2020 09:07 WIB

Trafficking, Jadi Perhatian Serius Golkar Jabar

Salah satu cara yang akan ditempuh untuk tekan trafficking dengan memperkuat ekonomi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Trafficking (ilustrasi)
Trafficking (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tingginya angka trafficking di Jawa Barat menjadi perhatian serius Partai Golkar. Untuk menekan angka tersebut, Partai Golkar Jawa Barat menyatakan perang terhadap segala bentuk praktek trafficking. “Itu sekaligus bentuk nyata bahwa Partai Golkar menghormati martabat kaum perempuan yang kerap menjadi korban trafficking," ujar Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar Ade Barkah Surachman, Selasa (25/2).

Ade mengatakan, Golkar Jabar akan memerangi semua praktek trafficking yang sangat merendahkan martabat dan nilai-nilai kemanusiaan. Kandidat terkuat Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat periode 2020-2025 itu mengatakan, salah satu cara yang akan ditempuh untuk menekan angka trafficking yang tinggi itu, dengan membantu memperkuat perekonomian para kaum perempuan. “Kita ingin mereka bisa mendapat penghasilan yang layak tanpa harus jadi korban trafficking," katanya.

Baca Juga

Selain itu, menurut Ade, Golkar Jabar ingin membantu kaum perempuan misalnya dengan pelatihan keterampilan menjadi baby sitter. "Kita juga ingin agar kaum perempuan terlihat aktif dalam pengembangan UMKM berbasis aplikasi yang sekarang tengah berkembang pesat,” kata Ade.

Ade mengatakan, akan membuat sistem ekonomi kerakyatan berbasis kolaborasi. Sistem ini dirasakan mampu menjawab tantangan zaman yang semakin canggih dan penuh ketidakpastian seperti saat ini. "Jadi misalnya kita buat usaha pembuatan makanan yang disesuaikan dengan wilayah. Misalnya di Cianjur kita ada tauco, nah tauco ini kita sedikit upgrade agar rasanya tidak membosankan. Semisal nanti ada tauco rasa barbeque, rasa balado atau apalah nanti kita pikirkan," paparnya.

Nantinya, kata dia, per desa akan dibagi tugas yang terstruktur. Misalnya di desa A ada 4 RW, RW 1 membuat tauco biasa, RW 2 membuat bumbu rasa barunya, RW 3 membuat kemasan, RW 4 bisa pada bagian promosi‎. "Nah yang bagian promosi ini kita berikan ke anak-anak perempuan yang muda, mereka jual produk desa mereka melalui aplikasi. Jadi penjualannya nanti bisa menasional karena dibeli secara //online termasuk dengan pengiriman," katanya.

Setelah keuntungan didapat dari penjualan, kata Ade, maka keuntungan akan bisa masuk ke kas desa. Hanya saja dibutuhkan kejujuran yang tinggi dari pihak yang akan mengelola keuntungannya tersebut. "Hasilnya bisa dibagi rata atau tergantung dari modal yang dikeluarkan masing-masing. Tapi saya jamin penjualan akan meningkat dibanding dari biasanya," katanya.

Selain ekonomi kerakyatan berbasis kolaborasi, kata dia, cara lain yang ditempuh adalah dengan membangun kursus singkat baby sitter. "Kursusnya kita sediakan di balai desa setempat di wilayah-wilayah yang rawan trafficking. Misalnya di desa-desa di Indramayu, Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan lainnya," katanya.

Setelah dilatih dengan baik, kata dia, perempuan-perempuan di desa-desa tersebut nantinya akan dibantu disalurkan. "Lagi-lagi kita manfaatkan teknologi, penyalurannya nanti disesuaikan dengan permintaan publik tentang kebutuhan baby sitter tersebut. Apalagi gaji baby sitter kini sudah lumayan tinggi bisa mencapai 3-5 juta per bulannya," katanya.

Namun, menuru Ade, pelatihan tersebut nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan. Jadi tidak melulu pekerjaan dari UMKM atau sekedar baby sitter. "Bisa juga kami adakan pelatihan koki memasak‎, instruktur senam, penata rias di salon-salon atau lainnya," katanya.

Oleh karenanya, Ade berharap dengan cara-cara tersebut Partai Golkar akan semakin dikenal masyarakat. Selain juga bisa menambah para kader-kader baru yang dihasilkan berkat jasa Partai Golkar dalam memajukan ekonomi. "Peran perempuan itu vital karena bisa dengan mudah memengaruhi mereka yang di sekitarnya. Baik itu keluarga semisal anak dan suami atau bahkan lingkungan sekitar yang termotivasi dari cerita mulut ke mulut," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement