Senin 24 Feb 2020 19:04 WIB

Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru Kasus Susur Sungai Sempor

Polisi dari Polda DIY menetapkan dua tersangka baru kasus susur Sungai Sempor, Sleman

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Petugas melakukan penyisiran lanjutan untuk mencari sejumlah anggota pramuka SMP N 1 Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Saat ini tim gabungan berhasil menemukan sebanyak sembilan korban meninggal dunia yang hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai pada Jumat (21/2/2020),
Foto: Antara
Petugas melakukan penyisiran lanjutan untuk mencari sejumlah anggota pramuka SMP N 1 Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Saat ini tim gabungan berhasil menemukan sebanyak sembilan korban meninggal dunia yang hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai pada Jumat (21/2/2020),

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepolisian Daerah (Polda) DI Yogyakarta kembali menetapkan dua tersangka terkait insiden hanyutnya ratusan siswa-siswi SMPN 1 Turi, saat melakukan kegiatan susur Sungai Sempor, Turi, Sleman, pada Jumat (21/2) pekan lalu. Hingga saat ini, sudah tiga orang menjadi tersangka insiden yang menyebabkan 10 siswa SMPN 1 Turi meninggal dunia.

"Tadi siang setelah gelar perkara penyidik menetapkan dua tersangka baru dengan inisial R dan DS," kata Kabid Humas Polda DI Yogyakarta Kombes  Yulianto, Senin (24/2).

Baca Juga

Yulianto mengungkapkan, sampai hari ini sudah 22 orang diperiksa. Terdiri dari tujuh pembina pramuka yang menjadi penaggung jawab kegiatan, tiga orang dari kwartir cabang, tiga warga atau pengelola wisata dau dua siswa selamat.

Selain itu, ia menambahkan, Polisi sudah pula memeriksa kepala sekolah dan enam orang tua korban. Atas perkembangan ini, artinya sejauh ini sudah tiga tersangka yang ditetapkan Polisi dengan inisial IYA, R dan DS.

"Hari ini juga dimulai penahanan kepada yang bersangkutan (tersangka)," ujar Yulianto.

Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan siswa-siswi SMPN 1 Turi mengalami kecelakaan saat mengikuti kegiatan Pramuka susur Sungai Sempor pada Jumat pekan lalu. Berdasarkan data dari BPBD DIY, kegiatan tersebut diikuti oleh 249 siswa. Saat tengah melakukan susur sungai tiba-tiba datang banjir.

Akibatnya 23 siswa mengalami luka-luka dan 10 siswa meninggal dunia. Lebih lanjut, berikut adalah 10 pelajar yang telah ditemukan dan dinyatakan meninggal.

1. Sovie Aulia kelas 8C, perempuan, berusia 15 tahun. Korban beralamat di Sumberejo RT 22 RW 6, Kaliurang, Srumbung, Magelang, dan sudah dibawa pulang keluarga ke Magelang.

2. Arisma Rahmawati kelas 7D, Perempuan, berusia 13 tahun dan beralamat di Ngentak RT 2 RW 23, Tepan, Bangunkerto, Turi. Hingga kini telah dibawa pulang keluarga.

3. Nur Azizah kelas 8A, perempuan, usia 15tahun sempat dirawat di Klinik SWA dan kini telah dimakamkan. Alamat korban berada di Kembangarum RT 2 RW 30 Donokerto, Turi.

4. Lathifa Zulfaa kelas 8B, Perempuan, usia 15 tahun dan beralamat di Kembangarum RT 4 RW 33 Donokerto, Turi.

5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah kelas 7C, Perempuan, berusia 14 tahun, beralamat di Karanggawang RT 5 RW 25 Girikerto, Turi.

6. Evieta Putri Larasati kelas 7A, perempuan, usia 13 tahun, beralamat di Soprayan RT 4 RW 19 Girikerto, Turi.

7. Faneza Dida kelas 7A, perempuan, usia 13 tahun, beralamat di Glagahombo RT 3 RW 19 Girikerto,Turi.

8. Nadine Fadilah, kelas 7D, Perempuan, usia 12 tahun, beralamat di Kenaruhan RT 5 RW 18 Donokerto, Turi.

9. Yasinta Bunga kelas 7b, Perempuan, dan berusia 13 tahun dengan ciri-ciri ada tahi lalat di pipi, rambut agak keriting sepinggang. Alamat rumah Dadapan RT 5 RW 27, Donokerto, Turi. 

10. Zahra Imelda kelas 7D, Perempuan, usia 12 tahun. Beralamat di Kenteng, Wonokerto, Turi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement