Senin 24 Feb 2020 15:46 WIB

Alasan Responden Lembaga Survei Memilih Anies

“Anies Baswedan bisa mengikuti success story-nya Pak Jokowi," kata Qodari.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Mimi Kartika, Arif Satrio Nugroho

Media Survei Nasional (Median) menyebut Anies Rasyid Baswedan mendapatkan elektabilitas tertinggi setelah Prabowo Subianto dengan mengantongi angka 15,8 persen berdasarkan survei. Menurut Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, tiga besar alasan publik memilih Anies adalah religius dan dekat dengan ulama (15,1 persen), cerdas dan pintar (11,3 persen), dan tutur kata bagus (8,8 persen).

Baca Juga

"Orang-orang memilih Pak Anies Baswedan, satu dianggap religius dan dekat dengan ulama. Tidak ada yamg salah juga dengan itu, tapi karakter pemilihnya begitu," ujar Rico dalam rilis survei di kawasan Jakarta Pusat, Senin (24/2).

Ia menuturkan, alasan pemilih mengatakan Anies religius atau dekat dengan ulama karena kemungkinan Anies dipandang dekat dengan gerakan 212. Selain itu, keterpilihan Anies belum ada hubungannya dengan kompetensi, tetapi hubungannya dengan pembelahan masyarakat yang terjadi sejak pemilihan gubernur 2017 lalu.

Sementara Anies hanya mendapatkan tujuh persen untuk alasan kinerja terbukti. Sebab, lanjut dia, elektabilitas tertinggi masih ditempati Prabowo Subianto dengan angka 18,8 persen pascapemilihan presiden 2019.

Menurutnya, elektabilitas Anies dapat meningkat seiring kinerjanya sebagai gubernur DKI Jakarta dapat mengatasi permasalahan ibu kota. Rico mengatakan, karakteristik pemilih Anies dan beberapa kandidat capres lainnya sebagian besar karena faktor di luar kompetensi.

"Mungkin Anies Baswedan harus bekerja serius, jadi apa yang dia lakukan itu sekarang ini, itu sudah ada limitnya. Itu dia bisa naikan kalau dia kinerjanya membaik, seperti misalnya tentunya mengatasi banjir dan sebagainya, barulah (elektabilitas) dia bisa naik," kata Rico.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berbincang dengan Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar (kedua kiri) dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim (kiri) usai penandatanganan kerja sama (MOU) proyek pembangunan MRT fase 2A dan lingkup kerja CP201 di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (17/2/2020).

Sebaran pemilih

Hasil survei Median mengungkapkan, pemilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 menyebar ke tiga kandidat calon presiden 2024. Ketiganya antara lain Prabowo Subianto (33,7 persen), Anies Rasyid Baswedan (23,9 persen), dan Sandiaga Uno (10,3 persen).

"Pemilih yang termobilisasi dengan baik pemilihnya Prabowo-Sandi, memilih tiga orang, Prabowo, Anies, Sandiaga Uno," ujar Rico.

Sementara itu, lanjut Rico, pemilih Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019 paling besar menyebar ke Ganjar Pranowo (11,1 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (10,1 persen), dan Khofifah Indar Parawansa (8,5 persen). Di sisi lain, ia menuturkan, elektabilitasi tertutup terhadap 23 tokoh yang diuji menghasilkan lima kandidat teratas.

Prabowo menempati urutan pertama (18,8 persen), kemudian disusul dengan Anies Baswedan (15,8 persen), Sandiaga Uno (9,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (8,3 persen), dan Ridwan Kamil (5,7 persen). Sementara apabila Prabowo tidak maju dalam kontestasi Pilpres 2024, maka hasil elektabilitas tertutup, Anies Baswedan berada di posisi pertama dengan mengantongi angka 18 persen. Kemudian tokoh yang masuk ke lima besar antara lain Sandiaga Uno (17,7 persen), AHY (9,7 persen), Ridwan Kamil (6,8 persen), dan Ganjar Pranowo (6,3 persen).

Menurut Rico, Prabowo unggul di kota sedangkan Anies unggul di desa. Kemudian, Prabowo juga unggul di Jawa sedangkan Anies unggul di Luar Jawa.

Jika dikonfigurasikan elektabilitas per teritorial, Prabowo meraup angka besar di Banten-DKI Jakarta (34,7 persen), Jawa Barat (25,5 persen), serta Nusa Tenggara Barat-Nusa Tenggara Timur-Bali-Sulawesi- Indonesia Timur (20,6 persen). Sementara Anies unggul di Kalimantan (30,8 persen) dan Sumatera (27,2 persen).

Survei Median dilakukan terhadap 1.200 responden yang memiliki hak pilih pada pekan kesatu dan kedua Februari. Margin of error sebesar kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Kampung Hijau Berseri RW 03 Cempaka Putih Timur, Jakarta saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2020, Jumat (21/2).

Survei Indo Barometer

Nama Anies Baswedan juga menjadi yang terkuat berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang digelar Januari 2020. Anies menjadi calon Presiden terkuat di antara nama-nama kepala daerah besar dengan persentase 31,7 persen.

Anies diikuti sejumlah nama kepala daerah populer di Indonesia. Mereka di antaranya Ganjar Pranowo 11,8 persen, Tri Rismaharini 9,9 persen, Ridwan Kamil 8,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 5,6 persen, dan Nurdin Abdullah 0,8 persen.

Anies juga merupakan kepala daerah dengan tingkat pengenalan tertinggi dengan angka 91,7 persen, kemudian Ridwan Kamil 65,8 persen dan Khofifah Indar Parawansa 55,8 persen. Sementara Tri Rismaharini 49,4 persen, Ganjar Pranowo 47,8 persen dan Nurdin Abdullah 10,7 persen.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari mengatakan, meskipun tingkat pengenalan tinggi,  Anies harus tetap waspada karena pengenalan kompetitornya masih di bawah 90 persen. 

“Jika popularitas Ridwan Kamil, Ganjar atau Risma mencapai 90 persen dinamika suara bisa berubah," kata Qodari dalam pemaparan hasil survei Indo Barometer yang digelar di Senayan, Jakarta, (23/2)

Qodari melanjutkan, dikenalnya Anies Baswedan tak lepas dari daerah yang dipimpinnya. DKI Jakarta sebagai ibu kota negara dan pusat media massa khususnya televisi membuat liputan kepada gubernur DKI Jakarta sangatlah tinggi. “Anies Baswedan bisa mengikuti success story-nya Pak Jokowi," ucap Qodari.

Bahkan menurut Qodari, Anies bisa menjadi pesaing Prabowo Subianto yang masih menjadi salah satu capres paling populer. Qodari menambahkan, dalam setiap kontestasi politik, para kandidat harus memperhatikan variabel pengenalan dan kinerja sebagai ukuran rakyat untuk memilih.

photo
Program unggulan Anies

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement