REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengungkapkan, banjir merendam sedikitnya sembilan desa/kelurahan di wilayah tersebut. Dengan rincian, lima adalah kelurahan, dan empat desa.
"Ada lima kelurahan dan empat desa terdampak banjir," kata Kepala BPBD Kabupaten Pamekasan Akmalul Firdaus di Pamekasan, Ahad malam.
Kelima kelurahan yang terdampak banjir itu masing-masing di Kecamatan Kota Pamekasan empat kelurahan dan di Kecamatan Pademawu satu kelurahan.
Ia merinci untuk Kecamatan Kota Pamekasan terdiri atas Kelurahan Jungcangcang, Barurambat Timur, Parteker, dan Kangenan. Sementara satu kelurahan lagi masuk Kecamatan Pademawu, yakni Kelurahan Barutambat Timur. "Kalau jumlah desa, masing-masing dua desa di Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu," katanya.
Di Kecamatan Pamekasan, meliputi Desa Laden dan Jalmak. Adapun di Kecamatan Pademawu meliputi Desa Lemper dan Sumedangan. "Jadi, jumlah lima kelurahan dan empat desa itu, tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan dan Kecamatan Pademawu," katanya.
Banjir akibat luapan sungai itu, terjadi sejak Sabtu (22/2), sekitar pukul 22.30 WIB.
Awalnya, banjir hanya menggenangi perkampungan warga di Kelurahan Jungcangcang Pamekasan, kemudian meluas ke beberapa kelurahan dan desa lainnya.
"Kami sudah membuat dapur umum, untuk membantu para korban banjir di Pamekasan ini, karena hingga malam ini sebagian titik masih terjadi genangan," kata Firdaus.
Selain menggenangi perkampungan warga di lima keluhan dan empat desa, banjir kali ini juga merendam dua lembaga pendidikan, yakni SDN Jungcangcang di Jalan Segara dan SMP Negeri 1 di Jalan R Abdul Azis Pamekasan.