REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Indobarometer pada Januari 2020 menghasilkan sejumlah nama yang dianggap sebagai Capres terkuat untuk 2024. Nama-nama yang muncul di antaranya Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Prabowo menjadi yang terkuat.
Ketua Umum Partai Gerindra itu masih menjadi capres terkuat berdasarkan simulasi 22 nama. Dukungan publik tertinggi jatuh kepada Prabowo Subianto sebesar 22,5 persen, disusul Anies Baswedan 14.3 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 8,1 persen, Ganjar Pranowo 7, 7 persen dan Tri Rismaharini 6, 8 persen.
"Keunggulan Prabowo tersebut terjadi jika Jokowi tidak ikut lagi bertarung di Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam rilis yang digelar di Senayan, Jakarta Pusat, Ahad (23/2).
Jika nama Jokowi masuk ke dalam simulasi 23 nama, nama Jokowi masih masuk urutan pertama dengan angka 32,2 persen. Disusul Prabowo Subianto 17.5 persen, Anies Baswedan 9,7 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 6,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,3 persen, Tri Rismaharini 3,6 persen.
Menurut Qodari, jika Prabowo berhadapan dengan Jokowi atau rematch Pilpres 2019, maka Jokowi unggul dengan angka 41.2 persen, sementara Prabowo Subianto sebesar 36.3 persen. Jika Jokowi dan Prabowo bergabung maka akan menjadi calon terkuat dalam berbagai simulasi pasangan pada Pilpres 2024.
Jika dilakukan simulasi pasangan capres-cawapres 2024, Joko Widodo-Prabowo Subianto unggul 46.7% melawan pasangan Anies Baswedan-Mochamad Ridwan Kamil 21.9% atau selisih 24.8%. Sementara jika simulasi pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani 36.6% berhadapan dengan pasangan Anies Baswedan-Mochamad Ridwan Kamil 26.2% atau selisih 10.4%.
“Tampaknya hipotesa bahwa cebong dan kampret tidak dapat bersatu adalah salah," ucap Qodari.
Untuk diketahui survei ini menggunakan sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar ± 2.83%, pada tingkat kepercayaan 95%. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu warga yang minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dan untuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.