REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Bondan Tiara Softan mengatakan bela negara menjadi dasar pertahanan Indonesia. Menurutnya, ancaman untuk negara bisa datang dari mana saja, termasuk lewat media sosial (medsos).
"Semua dasarnya bela negara. Kesadaran bahwa ancaman untuk negara ini datang dari mana saja dan khususnya sekarang itu medsos yang menjadi bisa memantik," ujar Bondan di Kemenhan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).
Sudah berbagai cara Kemenhan lakukan untuk menyosialisasikan bela negara tersebut kepada kaum milenial yang dekat dengan medsos. Penyosialisasian itu dilakukan melalui video blog, lewat medsos, bahkan melalui konser. Meski begitu, usaha tersenut akan terus dilakukan dan tidak akan pernah selesai.
"Makanya kasih kami masukan. Bantu kami. Ayo. Kita coba segala macam tadi, lewat vlog, kita masuk lewat medsos, kemudian lewat konser. Tapi itu pasti tidak akan pernah selesai, akan terus," katanya.
Sebelumnya, Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan mengumpulkan para influencer untuk membantu menyebarkan semangat bela negara dan nasionalisme. Dengan peran influencer, pesan semangat tersebut dapat tersampaikan ke berbagai kalangan.
"Kami memang sudah merencanakan mengumpulkan para influencer, youtuber, artis dan lain-lain untuk membantu Kemenhan mengamplifikasi semangat bela negara, nasionalisme kepada berbagai kalangan," jelas Dahnil melalui pesan singkat, Selasa (26/11/2019).
Menurut Dahnil, para influencer tersebut dapat menyebarkan semangat bela negara dan nasionalisme secara luas karena memiliki kemampuan dan kelebihan menyampaikan pesan kepada masyarakat banyak. Kemhan akan meminta mereka untuk menyemarakkan konten bela negara pada karya di platform mereka masing-masing.
"Kami akan mengajak mereka bicara dan diskusi secara khusus supaya konten-konten tersebut bisa disebar dengan cepat kepada masyrakat yang memang menggemari mereka," kata dia.