REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Tata tertib (Tatib) pemilihan wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta disahkan pada sidang Paripurna di DPRD DKI, Jakarta, Rabu (19/2) kemarin. Kini publik akan mulai berhitung, mana di antara dua calon wagub, Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis yang memiliki kans keterpilihan lebih besar untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Pengamat politik dan Direktur IndoStrategi, Arif Nurul Iman, mengatakan, dua cawagub memiliki peluang masing-masing untuk terpilih. Namun, menurut dia, ada faktor lain yang akan menentukan pilihan dari 106 Anggota DPRD DKi Jakarta yang memiliki hak suara. Di antaranya, kata dia, popularitas dan pergaulan politik calon.
Menurut Arif, peluang Ariza, sapaan akrab cawagub dari Gerindra itu, cenderung lebih besar dari pada Nurmansjah yang diusulkan PKS. "Peluang Ariza lebih besar daripada Nurmansjah yang dari PKS," kata Arif kepada wartawan, Kamis (20/2).
Sebab, menurut dia, Ariza memiliki kelebihan, yakni kepopuleran dirinya yang sudah sejak 2014 sebagai Anggota DPR RI. Selain itu, Arif menilai, karena Ariza berasal dari Partai Gerindra sehingga lebih mudah mendapatkan dukungan anggota DPRD dari parpol pendukung pemerintah Jokowi saat ini. Bahkan, sambung Arif, Ariza juga seorang aktivis yang dikenal malang melintang di HMI, Kahmi, dan KNPI.
"Karena itu, faktor popularitas dan pergaulan politik Ariza lebih tinggi ketimbang Nurmansjah. Ia merupakan politisi nasional anggota DPR RI dan termasuk politisi yang jadi media daring dalam merespons aneka peristiwa politik," ujar dia. Keuntungan ini, yang dinilai memudahkan Ariza, khususnya di jaringan sesama aktivis politik dengan melakukan lobi-lobi politik.
Sementara itu, sosok Nurmansjah, jelas dia, merupakan politisi muda unggulan PKS. Nurmansjah atau kini akrab disapa Ancah, sejak awal karier politiknya sudah aktif menjadi kader PKS secara berjenjang di Jakarta.
Ancah juga sudah dikenal di DPRD DKI karena ia pernah sembilan tahun sebagai Anggota DPRD DKI dari PKS sejak 2004-2013. "Sebenarnya Bang Ancah ini juga sudah dikenal lama di DPRD, jadi bisa jadi dukungan ke dia juga banyak," kata Arif.
Walaupun untuk Anggota DPRD DKI Jakarta pada periode 2019-2024 kali ini banyak wajah baru, yang bisa jadi belum mengenal sosok Ancah. Karena itu, Arif menekankan, peran sosialisasi dan lobi-lobi partai pengusung sangat menentukan, selain dari kepopuleran cawagubnya itu sendiri. Termasuk juga kapasitas calon saat nanti uji kelayakan. Dia melihat Gerindra dan PKS sudah melakukan safari politik tersebut.
"Masih ada peluang dan kans dua calon ini meraih suara dari 106 Anggota DPRD. Dan, yang juga menentukan nanti saat uji kelayakan di sidang Paripurna saat pemilihan," ujar dia.
Sejumlah fraksi seperti Golkar dan PAN sudah mengindikasikan dukungan ke salah satu cawagub, yakni Ariza Patria dari Gerindra. Fraksi Partai Golkar DKI Jakarta secara tegas sudah menentukan pilihan ke Ariza Patria melalui pernyataan Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco.
"Kalau Golkar, DKI sudah putuskan mendukung Ahmad Riza Patria," kata Basri Baco.
Anggota DPRD DKI yang juga Sekretaris Fraksi Golkar ini menyebut, keputusan Golkar DKI ke Ariza merupakan instruksi DPP Partai Golkar. "Jadi, ini perintah pimpinan pusat," ujar dia.
Selain Golkar, Politisi PAN DKI Lukmanul Hakim juga menyebut dukungannya ke Ariza. "Pak Riza komunikasinya jalan. Kami tentu memilih yang terbaik, arahnya ke Gerindra enggak jauh dari situlah," kata Lukman.
Walaupun dukungan ini masih sebatas personal, Lukman yang juga Ketua Fraksi PAN di DPRD DKI yakin Anggota Fraksinya memiliki pandangan yang sama soal pilihan dukungan Cawagub DKI saat pemilihan nanti.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Mohammad Arifin meyakini komunikasi dengan beberapa Fraksi sudah sangat erat untuk memberikan dukungan ke Nurmansjah. Di antaranya ia meyakini Fraksi Demokrat memberi sinyal positif dukungan ke Nurmansjah.
"Sinyal (Demokrat) bagus untuk bang Ancah agar beliau bisa terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta," ujar Arifin.
Sejauh ini, DPRD DKI Jakarta telah memegang dua nama kandidiat cawagub DKI Jakarta, masing-masing Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS. Kedua nama itu telah disetujui Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dengan surat rekomendasi pemilihan yang telah dikirimkan ke DPRD DKI Jakarta pada akhir Januari 2020.