Rabu 19 Feb 2020 17:59 WIB

Tanpa Operasi, Putri Kini Resmi Berganti Kelamin Jadi Pria

Pemeriksaan medis menyatakan Putri sebagai pria.

Tanpa Operasi, Putri Kini Resmi Berganti Kelamin Jadi Pria.
Foto: Blogspot.com
Tanpa Operasi, Putri Kini Resmi Berganti Kelamin Jadi Pria.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Putri Natasya, warga Bulak Rukem Surabaya, Jatim, kini sah menjadi seorang lelaki dengan nama Ahmad Putra Adinata, setelah Pengadilan Negeri (PN) Surabaya mengabulkan permohonannya mengganti status kelamin dari perempuan menjadi lelaki.

Hakim R Anton Widyopriyono dalam persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya mengatakan, disahkan Putri menjadi Putra ini berdasarkan sejumlah fakta yang menguatkan putusannya. "Fakta bahwa Putri seorang pria adalah hingga sekarang umur 19 tahun tidak pernah menstruasi sebagaimana wanita pada umumnya," ucapnya, Rabu (19/2).

Baca Juga

Anton yang menjadi hakim tunggal dalam persidangan ini mengatakan fakta tersebut dikuatkan dengan keterangan ahli dokter kandungan bahwa Putri, setelah melalui pemeriksaan medis dinyatakan tidak memiliki rahim dan sel telur sehingga tidak pernah mengalami haid. Atas fakta-fakta itulah Hakim Anton mengabulkan permohonan pemohon.

"Menetapkan pemohon berubah status jenis kelamin dari semula perempuan menjadi laki-laki. Menetapkan pergantian nama pemohon yang semula Putri Natasya menjadi Ahmad Putra Adinata," ujarnya.

Selain itu, dalam penetapannya Hakim Anton juga memerintahkan pada pemohon agar segera melaporkan perubahan status jenis kelaminnya pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya. Ia diminta melapor paling lambat 30 hari sejak diterimanya salinan penetapan dari Pengadilan Negeri Surabaya.

"Alhamdulillah," ucap Putri singkat, yang kini resmi bernama Ahmad Putra Adinata.

Kuasa Hukum Martin Suryana mengatakan, penetapan hakim di PN Surabaya ini menegaskan kliennya sejak lahir memang berjenis kelamin laki-laki. "Dia mengalami penyempurnaan kelamin tanpa pernah melalui operasi," katanya.

Per hari ini, Martin menandaskan, secara administrasi melalui putusan hukum yang tercantum dalam catatan negara, status kliennya bukan lagi perempuan tapi laki-laki. "Bukan karena ganti kelamin. Tetapi karena memang terlahir sebagai seorang laki-laki," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement