REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim dokter dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur hari ini membongkar makam anak Karen Pooroe, Zefania Carina untuk melakukan autopsi. Polisi menyebut, hasil autopsi itu akan keluar dua pekan mendatang.
"Untuk hasilnya (autopsi) informasi dari tim dokter paling lama dua minggu hasilnya. Hasilnya akan diberikan dari RS Kramat Jati kepada penyidik Polres Jaksel," kata Kanit Krimum Polres Jakarta Selatan, AKP Ricky Pranata Vivald, saat dikonfirmsi, Rabu (19/2).
Meski demikian, Ricky tidak merinci terkait proses autopsi tersebut. Dia hanya menuturkan, autopsi itu memakan waktu sekitar 1,5 jam.
"Lebih kurang 1,5 jam, mulai dari menggali kubur, bongkar sampai pemakaman kembali. Nanti tim dokter lebih ahli apa saja yang diambil, perkembangannya disampaikan oleh tim dokter dari RS Polri Kramat Jati," tutur dia.
Sementara itu, pengacara Karen Poore, Wemmy Amanupunyo mengatakan, tujuan autopsi bukan untuk menuduh pihak tertentu yang bersalah. Namun, untuk mengungkap penyebab kematian Zefania.
"Kami selaku tim kuasa hukum tidak ada, tidak punya satu gambaran untuk menuduh siapa yang salah, tidak sama sekali. Tapi tindakan autopsi ini semata-mata untuk mengungkap apa yang sebenarnya terjadi dengan anak kami," ungkap Wemmy.
Seperti diberitakan sebelumnya, putri Karen Pooroe dan Arya Satria Claproth meninggal dunia akibat diduga jatuh dari balkon apartemen sang ayah di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2) sore. Jenazah Zefania pun segera dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, keesokan harinya.
Lita Zein yang mewakili keluarga Karen Pooroe juga meminta pihak berwajib untuk mengusut penyebab meninggalnya Zefi -- putri Karen Pooroe atau akrab disebut Karen Idol-- yang mereka anggap tidak wajar. Lita menduga ada unsur kelalaian yang menjadi penyebab meninggalnya putri Karen Pooroe.