Rabu 19 Feb 2020 04:21 WIB

Penjelasan TNI Soal 11 Pucuk Senjata Kecelakaan Heli MI-17

TNI menduga pucuk senjata milik prajurit TNI AD itu diamankan oleh masyarakat.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri)
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan 11 pucuk senjata milik prajurit TNI AD yang gugur dalam kecelakaan helikopter MI-17 kemungkinan diamankan masyarakat. Untuk itu, aparat keamanan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk mengembalikan senjata-senjata itu.

"Kemungkinan masih diamankan oleh masyarakat. Aparat TNI dan Polri masih melakukan pendekatan kepada masyarakat agar mengembalikan senjata tersebut," ujar Hadi di Lanud Silas Papare, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (18/2), melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Baca Juga

Untuk pencarian senjata itu, Panglima TNI telah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Idham Aziz. Menurut dia, kepolisian sudah menyanggupi untuk membantu mencari agar senjata tersebut tidak disalahgunakan untuk hal-hal yang kurang baik.

Pendekatan itu dilakukan melalui Kapolda Papua bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di sana. Masyarakat di Kabupaten Pegunungan Bintang diimbau untuk secara sukarela mau menyerahkan 11 pucuk senjata milik TNI AD kepada aparat, untuk diserahkan kepada TNI.

photo
Lokasi penemuan puing helikopter MI-17 di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Papua. (dokumen Pangdam XVII/Cendrawasih)

Sebelumnya, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Herman Asaribab, mengungkapkan, lokasi helikopter MI-17 Penerbad No Reg HA 5138 telah ditemukan. Helikopter tersebut berada di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Pegunungan Bintang, Papua.

"Betul, tadi saya melihat langsung lokasi puing dari ketinggian 12.500 feet," jelas Herman melalui keterangan tertulisnya, Senin (10/2).

Pangdam XVII/Cenderawasih bersama Bupati Pegunungan Bintang, Constan Oktemka, dan Danrem 172/PWY, Kolonel Inf Binsar Sianipar, ikut langsung dalam penerbangan pencarian helikopter itu. Mereka menggunakan helikopter AS 350 B2 milik Demonim Air ketika menemukan lokasi puing-puing helikopter pada pukul 09.00 WIT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement