Selasa 18 Feb 2020 22:47 WIB

Kunjungan Wisatawan Asing ke Gunung Kidul Turun Drastis

Kunjungan wisatawan asing ke Gunung Kidul turun terpengaruh kasus virus corona.

Red: Nur Aini
Pengembangan Wisata Yogyakarta. Pengunjung menikmati pemandangan Embung Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (15/7/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengembangan Wisata Yogyakarta. Pengunjung menikmati pemandangan Embung Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin (15/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Jumlah kunjungan wisatawan asing di sejumlah objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami penurunan signifikan akibat kasus virus corona yang terjadi di Asia, khususnya China.

Pelaku wisata di Pantai Timang, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Wasiman mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara rata-rata perhari mencapai 600 hingga 700 orang. Namun, sejak kasus virus corona anjlok hingga 50 persen.

Baca Juga

"Penurunan kunjungan wisatawan mancanagera lebih dari 50 persen. Biro perjalanan banyak yang membatalkan agenda kunjungan. Kami hanya berharap kasus virus corona dapat ditangani, dan geliat wisata kembali pulih," kata Wasiman di Gunung Kidul, Selasa (18/2).

Ia mengatakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pantai Timang berasal dari Malaysia, Korea, China, dan kawasan asia lainnya. Mereka ingin mencoba gondola dan jembatan ke pulau karang. Selain itu, di kawasan Pantai Timang terkenal dengan olahan lobsternya.

"Saat ini yang datang sebagian dari Melayu atau Malaysia,” kata Wasiman.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono mengatakan, hingga saat ini belum ada catatan mengenai penurunan wisatawan mancanegara. Dispar belum membedakan model tiket masuk ke objek wisata untuk wisatawan mancanegara dan lokal.

"Untuk rata-rata setiap tahunnya antara 19 ribu hingga 23 ribu orang wisatawan mancanegara. Mereka dari berbagai negara," kata Hary.

Secara global, jumlah kunjungan turis asing data muncul fluktuatif, pada 2013 kunjungan mencapai 3.751, kemudian 2014 turun menjadi 3.060, lalu 2015 naik 4.125, di 2016 turun jadi 3.891.

Kemudian, pada 2018 kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) meroket di angka 22.759 orang., namun pada 2019 turun menjadi 19.191 orang.

“Misalnya, dari operator dari Gua Pindul, Pantai Timang, dan Gua Jomblang, laporannya seperti itu. Tapi kalau secara keseluruhan angka jumlah wisman dari Tiongkok, kami tidak punya,” kata Hary Sukmono.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement