Selasa 18 Feb 2020 14:17 WIB

Tenaga Pendidik di Muba Belajar Hypno Heart Teaching

Tujuan pelatihan ini adalah untuk menunjang kegiatan belajar para anak didik.

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Agus Yulianto
Ratusan tenaga pendidik (guru) tingkat SD dan PAUD di Kabupaten Musi Banyuasin, mengikuti Seminar nasional dan Pelatihan Hypno Heart Teaching.
Foto: Humas Pemkab Muba
Ratusan tenaga pendidik (guru) tingkat SD dan PAUD di Kabupaten Musi Banyuasin, mengikuti Seminar nasional dan Pelatihan Hypno Heart Teaching.

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU - Ratusan tenaga pendidik (guru) tingkat SD dan PAUD di Kabupaten Musi Banyuasin, mengikuti Seminar nasional dan Pelatihan Hypno Heart Teaching. Dengan metode pembelajaran ini, peserta didik bisa belajar dengan cepat, tepat, dan benar. 

Kegiatan dilaksanakan Pemkab Muba melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayan kerja sama dengan Karang Taruna Kabupaten Muba ini bertempat di Auditorium Pemkab Muba, Selasa (18/2). "Belajar harus dengan kesadaran sendiri. Dengan metode ini, belajar setengah jam, hasilnya bisa sama dengan belajar tiga jam," ujar Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Muba, Drs H Apriyadi MSi saat membuka acara seminar tersebut.

Menurut Sekda, tujuan pelatihan ini adalah untuk menunjang kegiatan belajar para anak didik. Dalam pelatihan ini, akan diajarkan rahasia supaya mudah mendidik dengan hati (hypno-heart teaching).

"Keuntungan bagi para guru, ke depan bisa mengaplikasikan pada pendidikan yang berkarakter berbasis hati nurani dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Bagi para orangtua/wali pelajar, bisa untuk meningkatkan peran orang tua dalam mendidik anak dengan hati agar mereka berperilaku mulia, berprestasi disekolah dan berharga di tengah masyarakat," ucap Apriyadi.

Ketua Karang Taruna Kabupaten Muba Chandra Wijaya SH menyampaikan, bahwa terkait acara ini adalah sebuah komitmen pemkab Muba bersama Karang Taruna sebagai organisasi pemuda untuk ikut andil dalam mendukung pemerintah Muba, berpartisipasi bersama untuk memajukan dunia pendidikan di Muba, 

"Hari ini kita fokus pelatihan bagi pahlawan tanpa tanda jasa yaitu guru, dengan tema besar 'Rahasia Mudah Mendidik dengan Hati'," kata Wijaya. 

Menurutnya, tugas utama seorang guru atau seorang pendidik, adalah memanusiakan manusia. Artinya, guru bukan hanya sekedar mencerdaskan otak nya manusia, namun tugas yang paling penting dan sudah mulai hilang, adalah mencerdaskan akhlak dan emosi dari manusia yang ia didik.

Dikatakan Chandra, guru juga adalah ujung tombak generasi tunas bangsa. Guru lah, kata dia, yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini. "Seperti kata bijak, orang hebat akan melahirkan karya yang bermutu, tetapi guru yang bermutu akan melahirkan beberapa orang hebat," ujarnya.

Adapun narasumber pada seminar ini yaitu Alpiyanto seorang founder dan Master Trainer Samudera Hati, seorang pembelajar, praktisi pendidikan berbasis hati nurani, penulis buku, terapis, dan dosen tamu pada Program S1 dan Pascasarjana, pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan di salah satu Universitas Islam terbesar di Jakarta. Jumlah peserta 200 orang terdiri dari guru dan organisasi kepemudaan.

Alpiyanto sebagai penyaji materi, mengakui peran metode pembelajaran seperti yang disajikannnya sangat berguna untuk meningkatkan kompetensi anak didik menjadi insan berkarakter mulia dan bermental juara. "Keberhasilan metode ini tentu harus didukung oleh siswa itu sendiri, guru dan orangtua," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement