Senin 17 Feb 2020 20:51 WIB

Warga Dekat Lokasi Radiasi Batan Diperiksa Kesehatannya

Radiasi nuklir Batan berasal dari zat radioaktif jenis Cesium (Cs) 137.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Kesatuan KBR (Kimia Biologi Radioaktif) Gegana Mabes Polri bersama petugas PTKMR (Pusat Teknologi Keselamatan Meteorologi Radiasi) mengukur paparan radiasi di area terpapar di Perumahan Batan Indah, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/2).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Kesatuan KBR (Kimia Biologi Radioaktif) Gegana Mabes Polri bersama petugas PTKMR (Pusat Teknologi Keselamatan Meteorologi Radiasi) mengukur paparan radiasi di area terpapar di Perumahan Batan Indah, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Zat penyebab radiasi nuklir di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, diketahui bisa menyebabkan kanker. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) disebut telah melalukan pemeriksaan kesehatan terhadap 9 orang warga setempat.

Kepala Biro Hukum, Kerja Sama, dan Komunikasi Publik di Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Indra Gunawan, mengatakan, proses pemeriksaan sudah dilakukan pihak Batan pada Senin (17/2) pagi. Sebanyak 9 warga yang dijadikan sampel adalah mereka yang tinggal dekat dengan lokasi penemuan zat penyebab paparan.

Baca Juga

"Kalau tidak salah ada dari blok H, I dan J. Jadi ada perwakilan dari setiap blok yang terdekat dengan lokasi paparan. Karena kita tidak tahu apakah sebelumnya ada aktivitas warga di atas lahan kosong itu," kata Indra kepada wartawan, Sening siang.

Radiasi nuklir itu berasal dari zat radioaktif jenis Cesium (Cs) 137 yang ditemukan di sebuah lahan kosong. Lahan yang rencananya akan dijadikan taman itu lokasinya tepat di depan mulut gang Blok I dan Blok J Perumahan Batan Indah.

Indra melanjutkan, dampak pada tubuh warga akan sangat bergantung pada durasi mereka terpapar radiasi tersebut. "Bila terkontaminasi dalam batasan-batasan tertentu bisa menyebabkan kanker. Tapi kalau kita tidak lama di situ, ya mungkin tingkat terpaparnya tidak terlalu banyak," ujar Indra ketika dikonfirmasi Republika.

Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan. Diperkirakan hasilnya akan keluar dalam 1 sampai 2 hari ke depan. "Batan nanti bakal kasih data hasil pemeriksaannya ke Bapetan," ucapnya.

Titik paparan nuklir itu diketemukan oleh pihak Bapeten pada akhir Januari 2020 lalu. Zat penyebab radiasi nuklir itu diketahui setelah uji lab adalah Cesium (Cs) 137. Jenis zat yang bisa menyebabkan kanker bila terpapar tubuh manusia dalam batasan tertentu.

Sejak tanggal 11 Januari, Bapeten dan Batan bekerja sama untuk memindahkan tanah dan vegetasi yang terpapar. Sudah puluhan drum berisi tanah yang dipindahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement