Ahad 16 Feb 2020 20:04 WIB

BMKG: Bandung Masih Berpotensi Hujan Lebat

BMKG menyebut hujan lebat disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di Jabar.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Seorang petuga BMKG melakukan pemantauan (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Seorang petuga BMKG melakukan pemantauan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan potensi hujan lebat masih akan berlangsung beberapa hari ke depan di Kota Bandung. Masyarakat dan pemerintah diimbau waspada dan mengantisipasi terjadinya longsor dan banjir.

"Saat ini, masih di musim hujan agar antisipasi hujan lebat yang menyebabkan potensi banjir dan longsor," ujar Kepala BMKG Bandung, Tony Agus Wijaya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Ahad (16/2).

Ia mengungkapkan, pada Senin (17/2) dan Selasa (18/2) di Jawa Barat berpotensi terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan kilat serta petir.

Berdasarkan pengamatan BMKG, ia mengungkapkan masa udara basah di lapisan terendah terkonsentrasi di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat. Kemudian di NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Menurutnya, daerah yang memiliki potensi konvektif dari faktor lokal dengan nilai indeks labilitas atmosfer sedang atau kuat terdapat di Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Bengkulu, Sumsel bagian barat. Selain itu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng bagian Utara, Kaltim, Sulteng bagian Selatan dan beberapa wilayah lainnya.

Tony mengatakan sirkulasi siklonik di laut Natuna dan konvergensi memanjang dari Lampung, Laut Jawa, Perairan Selatan Kalimantan, hingga perairan selatan Sulawesi Selatan. Daerah belokan angin terdapat di beberapa wilayah di antaranya di Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement