Sabtu 15 Feb 2020 20:28 WIB

Begini Cara Ikut Sensus Penduduk Online

Sensus penduduk secara online berlangsung pada 15 Februari - 31 Maret 2020

Rep: Febryan A./ Red: Christiyaningsih
Sensus Penduduk 2020. Sensus penduduk secara online berlangsung pada 15 Februari - 31 Maret 2020.
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sensus Penduduk 2020. Sensus penduduk secara online berlangsung pada 15 Februari - 31 Maret 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) berharap masyarakat mau beramai-ramai berpartisipasi dalam Sensus Penduduk 2020 (SP2020) secara daring (online). Sebab, sensus yang berlangsung pada 15 Februari - 31 Maret 2020 itu hanya memuat 22 pertanyaan.

Sekretaris Utama BPS Adi Lumaksono mengatakan untuk mengikuti sensus daring, masyarakat bisa mengakses laman sensus.bps.co.id. Untuk registrasi hanya dibutuhkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor Kartu Keluarga (KK).

Baca Juga

Setelah itu, responden akan diminta mengisikan kata sandi (password) dan mengisikan jawaban sederhana di sistem keamanan captcha. Jika berhasil, maka kuesioner akan segera muncul.

"Mudah cuma 22 pertanyaan. Mengisinya hanya klik-klik saja. Misal tanggal lahir tinggal pilih. Provinsi, kabupaten, dan kecamatan juga tinggal pilih," kata Adi di Kantor BPS Jakarta, Sabtu (15/2).

Menurut Adi, apabila tak ada gangguan jaringan, proses pengisian perorangan hanya butuh waktu lima menit. Meski terbilang sebentar, ia berharap responden mengisikan data detail pada pertanyaan soal pekerjaan.

"Ketika mengisi jenis pekerjaan walaupun di sana sudah diberi opsi jawaban, tapi terdapat ruang untuk menjelaskan lagi. Misalkan saya PNS sebagai pejabat struktural. Tapi dalam uraian itu diisi sebagai sekretaris utama di BPS," terang Adi. Jawaban ini nantinya akan digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

Dalam sensus daring ini, setiap NIK hanya bisa digunakan untuk melakukan pengisian data sebanyak dua kali saja. Jika masih ingin mengubah data yang sudah dimasukkan, maka harus digunakan NIK lain yang masih berada dalam satu KK.

Sistem demikian juga memungkinkan satu NIK bisa digunakan untuk mengisi data semua anggota keluarga yang tercantum di KK. "Misalnya anak saya di daerah, bisa mengisi data saya. Kemudian kalau saya ragu, saya bisa buka lagi dengan NIK saya tapi pakai password yang sudah dibuat anak saya sebelumnya," papar Adi.

Dengan sistem itu, Adi berharap agar kalangan milenial mau ikut serta dalam sensus ini dan mengisikan data keluarganya. Terlebih generasi milenial (kelahiran 1980 hingga 1990-an) dikenal lebih melek teknologi dibandingkan generasi sebelumnya.

SP2020 secara daring menargetkan angka partisipasi hingga 23 persen. Sedangkan sisanya akan disensus secara manual alias tatap muka pada 1 Juli - 31 Juli 2020.

Dalam SP2020, BPS menggunakan metode kombinasi (combine method) dengan basis data dasar dari data administrasi pendudukan dari Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil). Sensus kali ini diharapkan akan menghasilkan satu data kependudukan. Data penduduk yang dihasilkan melalui SP2020 akan dijadikan acuan untuk membuat kebijakan di berbagai bidang seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement