REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiagakan ribuan relawan terlatih yang sewaktu-waktu siap diterjunkan ketika muncul bencana erupsi Gunung Merapi.
"Kami mempunyai relawan-relawan yang terlatih untuk kesiapsiagaan serta melakukan respons awal jika terjadi bencana," kata Ketua PMI DIY, GBPH Prabukusumo saat mengunjungi Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM), Kaliurang, Sleman, Jumat (14/2).
Menurut dia, ribuan relawan PMI itu terdiri atas 8.001 orang anggota Palang Merah Remaja (PMR), 3.032 Korps Sukarela (KSR), dan 1.037 Tenaga Sukarela (TSR). Selain relawan, ujarnya, PMI DIY juga akan melakukan pemetaan kembali kapasitas posko dari PMI level provinsi, PMI kabupaten/kota sampai dengan kecamatan.
Ia berharap pihak Klinik Pratama PMI DIY segera memetakan lokasi mana saja yang rencananya didirikan pos-pos kesehatan dalam membantu masyarakat jika terjadi bencana. Selain itu, Prabukusumo juga meminta PMI Kabupaten Sleman yang turut hadir dalam kunjungan tersebut untuk menyiagakan seluruh kapasitas yang dimiliki karena Gunung Merapi sebagian wilayahnya masuk Kabupaten Sleman.
Dalam kunjungan di Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang itu, GBPH Prabukusumo diterima oleh petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang Heru Suparwaka. Ia berharap ada peningkatan koordinasi antara PMI dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) agar lebih intens dalam bertukar informasi tentang kondisi Gunung Merapi.
Sebelumnya, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis (13/2) pagi mengalami erupsi dengan tinggi kolom 2.000 meter dari puncak. Meski demikian, hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.