REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian BUMN berkomitmen mendukung peningkatan kunjungan wisatawan luar negeri dan domestik ke Indonesia. Salah satunya dengan penyiapan jalur masuk wisatawan baru ke Benoa sebagai pintu gerbang wisata maritim di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan Kementerian BUMN melalui Pelindo III melakukan pengembangan atau revitalisasi kawasan pelabuhan benoa menjadi home port cruise untuk pelabuhan-pelabuhan di seluruh wilayah Indonesia. Erick mengatakan Benoa akan menjadi pelabuhan utama kapal pesiar terpadat di Indonesia.
"Pemerintah sangat fokus mengembangkan kawasan Pelabuhan Benoa yang dikelola Pelindo III sebagai pintu masuk gerbang wisatawan melalui kunjungan kapal pesiar (Cruise) dan kawasan destinasi wisata baru di Bali dan wisata maritim di Indonesia," ujar Erick saat rapat koordinasi rencana pengembangan Benoa Maritime Tourism Hub di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat (14/2).
Selain itu, lanjut Erick, pengembangan kawasan tersebut juga akan dilengkapi fasilitas penunjang sehingga akan berdampak langsung pada pendapatan negara dan perekonomian masyarakat lokal sekitar. Erick menilai wisatawan yang datang dari moda transportasi laut belum sebesar dari moda transportasi udara.
"Selama ini dari laut fasilitasnya di Indonesia kurang, ini lah yang perlu kita benahi di Pelabuhan Benoa ini," kata Erick.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kussubandio menyambut baik rencana kementerian BUMN. Menurut Wishnu, pengembangan Pelabuhan Benoa diharapkan akan bisa menopang target 20 juta kunjungan wisatawan yang dicanangkan pemerintah Indonesia pada 2020.
Ia juga mengharapkan pemerintah daerah mengoptimalkan momentum ini guna meningkatkan pendapatan daerah dan nasional. Wishnu menilai Pelabuhan Benoa ke depan akan menjadi pelabuhan sekaligus kawasan wisata.
"Kami berharap pembangunan infratruktur bisa meningkatkan daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri serta meningkatkan pendapatan devisa negara," ucap Wishnu.