Kamis 13 Feb 2020 22:26 WIB

Kebakaran Hutan di Siak Paling Luas se Riau Awal 2020

Total lahan terbakar di Siak 98,47 hektare, terluas se Provinsi Riau awal 2020

Total lahan terbakar di Siak 98,47 hektare, terluas se Provinsi Riau awal 2020. Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Antara
Total lahan terbakar di Siak 98,47 hektare, terluas se Provinsi Riau awal 2020. Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU— Bupati Siak Alfedri mengaku heran dengan banyaknya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayahnya sehingga membuat daerah yang dipimpinnya menjadi kabupaten paling luas lahan terbakar di Provinsi Riau selama Januari-Februari 2020.

"Padahal kita sudah mensosialisasikan untuk melakukan pencegahan dengan baik dengan melakukan penyekatan lahan berpotensi terbakar," kata Alfedri di Siak, Kamis (13/2).

Baca Juga

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau ada tiga daerah yang sudah berstatus siaga darurat karena mengalami kebakaran lahan cukup luas. Daerah yang terluas adalah Kabupaten Siak dengan luas area terbakar mencapai 98,47 ha. Diperkirakan luas area yang terbakar kini sudah mencapai 100 ha lebih karena kebakaran baru terjadi lagipada Selasa (10/2).

Menurut dia, Siak juga satu-satunya pemerintah daerah yang melakukan pengadaan alat berat berupa eskavator untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Kami heran juga ini, makanya Kepala Kepolisian Resor Siak ingin menyelidiki ada apa sebenarnya banyak-banyak kebakaran ini. Di sini belum selesai, di sana sudah terjadi, ada apa?," katanya.

Jika hal ini sudah bisa disiasati, dan didapatkan penyebabnya, maka akan dapat dilakukan penindakan tegas. Pasalnya akibat kebakaran ini banyak biaya dikeluarkan dan waktu yang dihabiskan petugas di lapangan untuk memadamkan api.

Terlebih lagi, daerah itu sudah memiliki Program Siak Hijau yang tentunya harus nihil karhutla. Maka dari itu, Alfedri meyakini kebakaran ini terjadi 99 persen karena kesengajaan manusia yang tak bertanggungjawab.

Upaya lain juga sudah dilakukan untuk pertambahan pemadam seperti pompa air pada enam tujuh daerah rawan kebakaran. Bahkan sudah disepakati juga kalau alat rusak ringan diperbaiki dan rusak berat akan diganti.

"Makanya kami dengan Kapolres sudah minta patroli baik dengan mobil polisi, Koramil, dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk melihat di kondisi lapangan," ujarnya.

Sementara Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat karhutla pada Selasa (11/2). Itu setelah terjadi kebakaran di 10 dari 12 kabupaten/kota di Riau dengan total luas hingga Februari 2020 mencapai 271 hektare.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement