REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang guru sekolah dasar di Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur dinonaktifkan sementara dari tugasnya setelah dilaporkan menganiaya siswa. Keputusan terhadap oknum yang berstatus Aparatur Sipil Negara itu disebut sebagai hasil penyelesaian secara kekeluargaan.
"Sekolah sudah memberikan skorsing sebagai sanksi agar jera dan tidak terulang kesalahan yang sama," kata Kepala SDN 01 Kebon Manggis, Tatang Capetang, di Jakarta, Kamis.
Keputusan penonaktifan guru berinisial F itu merupakan hasil dari penyelesaian perkara secara kekeluargaan antarajajaran sekolah, orang tua korban, serta pelaku. "Sudah diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.
Atas peristiwa tersebut Tatang mewakili pihak sekolah menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan keluarga korban. "Atas nama pribadi dan lembaga pendidikan, saya minta maaf sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya," katanya.
Guru ASN berstatus Golongan 3B itu dilaporkan melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa kelas VI berinisial R pada Selasa (11/2). Beberapa saat setelah pelaksanaan try out selesai, F meminta sejumlah siswa yang sedang bermain bola di halaman sekolah untuk kembali ke ruang kelas.
Namun permintaan itu tidak digubris oleh siswa hingga berujung pada kemarahan F. "Penyebabnya hilang kontrol," katanya. R dilaporkan mengalami luka lebam di bagian mata kanan diduga akibat dipukul F.