KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -- Warga di Karanganyar digegerkan dengan fenomena semburan gas yang muncul dari sumur bor di lahan milik warga Dukuh RT 6/6, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar. Sumur yang menyemburkan gas dan api jika disulut korek itu berada di lahan milik Solikin (50), Ketua RT di Dukuh, Krendowahono.
Anehnya, meski menyembur gas, air sumur itu memiliki rasa asin. Fenomena alam nan langka itu pun langsung membuat gempar hingga mendorong warga berbondong-bondong mendatangi lokasi.
Data yang dihimpun di lapangan, Rabu (12/2/2020), sumur aneh itu memiliki kedalaman 110 meter dengan diameter 4 inchi. Dari keterangan pemilik sumur, sumur itu dibuat bulan Januari 2020 lalu dari bantuan program Pamsimas yang digulirkan Baznas Karanganyar.
"Sumur bor itu awalnya dikerjakan sekitar bulan Desember 2019. Karena airnya asin, oleh warga pembuatannya sempat dihentikan," kata Kapolres Karanganyar AKBP Leganek Mawardi melalui Kapolsek Gondangrejo AKP Riyanto.
Setelah dihentikan, kemudian dilakukan pengecekan dan akan dilanjutkan kembali. Namun saat dicek, ternyata sumur justru mengeluarkan semburan gas.
"Kalau disulut pakai korek langsung keluar apinya," ucap Subanto (55), warga setempat.
Kapolsek menguraikan menindaklanjuti kemunculan sumur gas yang berapi itu, pihaknya langsung berinisiatif mendatangi dan mengecek lokasi tersebut. Berdasarkan hasil pengecekan diketahui sumur bor tersebut memiliki kedalaman 110 meter dengan diameter 4 inchi.
"Sumur tersebut dibuat bulan Januari 2020 melalui program Pamsimas dari Baznas. Hasil pengecekan kita, memang benar ada kandungan gas dan rasanya asin," ujarnya.
Menurut Kapolsek, pembuatan sumur bor tersebut sempat dihentikan setelah diketahui rasanya asin. Pengecekan dilakukan bersama Pemerintah Desa Krendowahono dan BPBD Kabupaten Karanganyar.
Hasil pengecekan tersebut juga telah dilaporkan kepada dinas terkait di Pemkab Karanganyar. Guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, lokasi sekitar sumur sudah dipasangi garis pembatas dan police line. "Sudah kita pasang garis pengaman, karena banyak warga dan anak-anak," kata Kapolsek. Wardoyo