REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, mengatakan, TNI akan menyebar kekuatan untuk mencegah oknum yang hendak melakukan pembakaran hutan dan lahan di Riau. Menurutnya, TNI-Polri akan rutin berpatroli melalui udara dan darat agar tak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang disebabkan ulah manusia.
"TNI akan menyebarkan kekuatan-kekuatan untuk membantu masyarakat sekaligus juga mencegah oknum yang akan melakukan pembakaran," jelas Hadi di Pekanbaru, Riau, Rabu (12/2).
Ia berbicara hal tersebut di hadapan 149 peserta Rapat Koordinasi Karhutla jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) se-Provinsi Riau. Pada kesempatan itu, Hadi mengingatkan soal penyiapan antisipasi musim kemarau panjang.
"Apabila tidak segera menyiapkan dan mengantisipasi, maka potensinya sangat kuat untuk bisa terjadi kebakaran hutan," kata dia.
Hadi menjelaskan, sudah ada beberapa upaya yang sudah disiapkan dalam rangka menghadapi karhutla tahun 2020 di Riau. Salah satu di antaranya, yakni sudah dibentuknya Posko Terpadu yang akan menerima dan memberikan informasi-informasi karhutla di lapangan.
Menurut dia, jaringan yang bagus antarkomponen masyarakat akan membuat sinergi yang baik sampai ke tingkat daerah-daerah. Dengan begitu, ketika diketahui ada api, unsur masyarakat, mahasiswa, ormas-ormas, termasuk satuan-satuan komponen masyarakat lainnya dapat dengan lekas memadamkannya.
"Bukan hanya TNI dan Polri saja yang memiliki kewajiban untuk memadamkan api, tapi kewajiban seluruh lapisan masyarakat," jelas Hadi.
Hadi kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa serta berupaya yang kuat dalan menghalau karhutla tahun 2020. Ia berharap, karhutla di Riau dapat bisa ditekan sampai nol persen. Menurut dia, pemerintag tak ingin masyarakat Riau terganggu oleh asap.
"Itu adalah upaya yang kita lakukan, paling tidak jangan sampai masyarakat di Provinsi Riau terganggu karena menghisap asap," katanya.