REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, menegaskan anggaran untuk semua cabang olahraga pelatnas Olimpiade 2020 Tokyo akan langsung dikirim dari Kementerian Keuangan. Anggaran akan dikirim langsung tanpa melalui Kemenpora.
Hal itu disampaikan oleh Zainudian saat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dana pelatnas antara Kemenpora dengan tiga cabang olahraga PBSI (bulu tangkis), PABBSI (angkat besi), dan PBVSI (bola voli). ''Transfernya dari Kemenkeu langsung ke masing-masing cabor tanpa mampir ke Kemenpora," kata Zainudin di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah penyelewengan di lingkup Kemenpora. Dengan demikian, ia memastikan mekanisme pencairan dana setelah MoU akan ditransfer langsung oleh Kemenkeu melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ke rekening tiap cabor.
''Dari awal saya menjabat, saya sampaikan tidak boleh ada satu rupiah pun uang negara yang diselewengkan baik di Kemenpora ataupun di yang lain," kata dia.
Sebelumnya, tiga cabor itu pantas menerima pencairan dana Pelatnas lebih awal karena telah lolos review dan seleksi yang dilakukan Kemenpora. Ketiganya lolos baik dari segi laporan pertanggungawaban (LPJ) anggaran 2019 maupun proposal usulan anggaran tahun ini.
Menpora Zainuddin Amali saat meninjau Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (6/2).
Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 99 miliar untuk seluruh cabor yang berpotensi lolos Olimpiade 2020 Tokyo. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 32 miliar digelontorkan untuk cabang olahraga PBSI (bulu tangkis), PABBSI (angkat besi), dan PBVSI (bola voli).
Pencairan akan dilakukan dua tahap. Tahap pertama, dana yang cair sebesar 70 persen dari total anggaran. Selanjutnya tahap kedua sebesar 30 persen dicairkan setelah minimal 80 persen dari dana tahap pertama telah dipakai dan dilengkapi dengan LPJ yang dilaporkan ke Kemenpora.